Sentimen
Negatif (99%)
15 Agu 2024 : 15.32
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang, Guntur

Kasus: korupsi, kasus suap

Partai Terkait
Tokoh Terkait
joko widodo

joko widodo

Ronny Talapessy

Ronny Talapessy

Asep Guntur

Asep Guntur

Putu Sumarjaya

Putu Sumarjaya

KPK Jelaskan Alasan Urung Periksa Hasto Kristiyanto Hari Ini

15 Agu 2024 : 22.32 Views 2

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Nasional

Jakarta, Beritasatu.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto (HK) telah mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (15/8/2024). Namun, Hasto urung diperiksa.

Agenda kedatangannya berkaitan dengan pemeriksaan kasus dugaan korupsi di lingkungan Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub.

KPK menyampaikan, sejatinya pemeriksaan terhadap Hasto diagendakan pada Jumat (16/8/2024) mendatang. “Bahwa Pak HK kami panggil atau penyidik panggil dalam perkara DJKA itu untuk hari Jumat tanggal 16 Agustus 2024,” kata Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur.

Asep menerangkan, pihak Hasto telah berkirim surat ke KPK pada 12 Agustus 2024. Isi surat tersebut meminta KPK supaya agenda pemeriksaannya dimajukan menjadi hari ini karena ada kesibukan pada Jumat (16/8/2024). Meski begitu, KPK menekankan sudah ada rencana penyidikan yang disusun.

“Namun, kami kan sudah membuat rencana pemeriksaan. Untuk satu minggu ini kita sudah buat rencana pemeriksaannya. Beliau sudah direncanakan diminta keterangan itu pada Jumat besok. Untuk hari ini sudah ada jadwalnya, tetapi untuk saksi yang lain, sehingga ketika beliau sampai ke sini, Pak HK sampai di sini, penyidik kemudian menemui yang bersangkutan, kemudian di sana disampaikan bahwa hari ini penyidik sudah memiliki jadwal untuk memeriksa saksi-saksi yang lain,” ungkap Asep.

“Kemudian dikomunikasikan dan akhirnya disepakati antara Pak HK dengan kami para penyidik bahwa permintaan keterangannya itu diundur kalau tidak salah minggu depan. Jadi ada kesesuaian waktu. Ini hal yang biasa,” ujar Asep.

Sementara itu, Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika membenarkan soal kedatangan Hasto ke KPK hari ini untuk meminta penjadwalan ulang pemeriksaan yang sejatinya digelar besok. KPK pun melakukan penjadwalan ulang.

“Akhirnya diputuskan dijadwalkan ulang menjadi 20 Agustus 2024,” tutur Tessa.

Sebelumnya, Hasto tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB. Dia terlihat didampingi sejumlah anggota tim hukum PDIP yakni Ronny Talapessy dan Johannes Tobing.

"Jadi hari ini, saya memenuhi panggilan dari KPK untuk memberikan keterangan yang sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya," ungkap Hasto.

Hanya saja, tak lama kemudian, Hasto keluar dari lobi Gedung Merah Putih KPK. Dia mengungkapkan sejatinya jadwal pemeriksaan diagendakan Jumat (16/8/2024). Namun, Hasto meminta agar dimintai keterangan hari ini mengingat besok akan digelar agenda pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tidak hanya itu, Hasto mengaku telah ada agenda diskusi bedah buku di Museum Multatuli, Banten. "Itu sudah direncanakan dua minggu yang lalu, sehingga Senin kemarin saya berkirim surat untuk memohon agar bisa dijadwalkan pada hari ini. Dimajukan satu hari," ujar Hasto.

Hasto tak mempermasalahkan tim penyidik yang belum bisa menggali keterangannya hari ini. Oleh sebab itu, Hasto dan tim penyidik sepakat agar agenda pemeriksaan dijadwalkan ulang menjadi Selasa (20/8/2024) depan.

"Namun, KPK rupanya sangat sibuk, dan kami memaklumi hal tersebut, sehingga akhirnya tadi disepakati untuk dijadwalkan ulang pada tanggal 20 Agustus Selasa pukul 10.00," ucap Hasto.

Dalam kasus ini, KPK melakukan penahanan terhadap pejabat pembuat komitmen (PPK) Balai Teknik Perkeretaapian (PPK BTP) Semarang, Yofi Oktarisza (YO). Yofi ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait proyek di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Kasus yang menyeret Yofi adalah pengembangan dari kasus suap di DJKA, dengan sejumlah pihak sudah diproses hukum. Mereka antara lain pemilik perusahaan PT Istana Putra Agung, Dion Renato Sugiarto; PPK BTP Semarang, Bernard Hasibuan; serta Kepala BTP Semarang, Putu Sumarjaya.

Sentimen: negatif (99.9%)