Blitar (beritajatim.com) – Anggota Polres Blitar melakukan razia acara karnaval Desa Siraman Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar. Razia ini dilakukan karena acara karnaval tersebut menggunakan sound horeg dengan ukuran besar-besar.

Terlihat sejumlah polisi menyita kabel sound horeg yang ada di truk karnaval. Aparat kepolisian juga mengancam akan menurunkan sound sistem yang melebihi ketentuan yakni 4 subwoofer.

Menurut Kasi Humas Polres Blitar, Iptu Heri Irianto acara karnaval itu memang tidak mengajukan izin. Sehingga anggota kepolisian dari resor Blitar melakukan razia.

“Acara pawai budaya itu tidak mengajukan izin keramaian soal penggunaan sound sistem,” ungkap Heri Irianto, Minggu (28/07/2024).

Selain terkait izin, acara tersebut juga menyalahi aturan soal batasan penggunaan pengeras suara atau sound sistem. Aparat kepolisian mempersilahkan acara karnaval menggunakan sound sistem maksimal 4 sub.

“Yang diizinkan itu hanya dua sub tidak boleh lebih, itu kan kelihatan sound nya besar besar,” imbuhnya.

Penertiban ini dilakukan sebagai upaya menjaga kondusifitas lingkungan. Pasalnya dengan penggunaan sound horeg yang terlalu besar maka dikhawatirkan bakal mengganggu masyarakat rentan serta balita.

“Ya harus ditata ulang agar tidak mengganggu warga yang lain, ini masih dikoordinasikan lagi,” tutupnya.

Jelang perayaan hari kemerdekaan ini, memang marak kegiatan karnaval. Mirisnya kegiatan karnaval ini justru mirip adu sound atau yang lebih dikenal battle sound. [owi/aje]