Sentimen
Negatif (66%)
13 Agu 2024 : 20.59
Tokoh Terkait

Penanganan Ketersediaan Pangan Harus Menyeluruh dari Hulu ke Hilir

14 Agu 2024 : 03.59 Views 2

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyatakan penanganan pada ketersediaan bahan pokok pangan harus dilakukan secara menyeluruh dari hulu ke hilir.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, permasalahan pada sektor pangan tidak hanya berdiri sendiri dari sisi soal ketersedian tetapi kita lihat dari sisi calon konsumen. Bila terjadi perubahan pada jumlah konsumen maka terjadi perubahan konsumsi pangan.

“Kalau mereka berkurang dengan sendirinya suplai menjadi tidak cocok. Mari kita lihat produksi gabah kering dan beras. Ini kita bisa 30 juta ton. Jumlah 30 juta ton kalau kita bagi dengan jumlah penduduk Indonesia itu sangat bisa. Ini artinya ada masalah soal distribusi dan permasalahan lain,” ucap Suharso dalam acara Investor Daily Roundtable di Hotel Mulia, Selasa (13/8/2024).

Merujuk data Badan Pangan Nasional (Bapanas), produksi beras Indonesia yang mencapai 31 juta ton cukup untuk memenuhi kebutuhan sebanyak 30,5 juta ton. Namun, surplus beras sebanyak 500.000 ton terlalu tipis, karena kebutuhan per bulan mencapai 2,5 juta ton. Suharso mengatakan pemerintah berupaya menjaga stabilitas harga pangan. Namun, pemerintah juga tidak bisa menurunkan harga di bawah standar internasional.

“Makanya menurut saya yang penting dari sisi piringnya. Saya berani mengatakan ini kalau laporan di daerah mereka mengalami kesulitan pangan, itu tidak benar. Saya tanya ada beras enggak di sana? Susah enggak dapatnya, semuanya ada available, permasalahanya bagaimana pembeliannya,” terang Suharso.

Berdasarkan proyeksi terbaru Bapanas, impor beras tahun ini mencapai 4,35 juta ton, tertinggi sejak 2000. Sementara itu, produksi beras nasional terus turun, yakni mencapai 33,9 juta ton pada 2018 menjadi 30,9 juta ton tahun lalu. Keterbatasan lahan menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berdaulat dan mandiri.

Berdasarkan data Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) , pada 2013 terdapat 7,75 juta hektare lahan sawah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, jumlahnya menjadi 7,1 juta hektare atau menyusut sekitar 650.000 hektare. Penyusutan lahan pertanian yang terus terjadi, sehingga lahan sawah diperkirakan habis dalam 38 tahun ke depan.

Sentimen: negatif (66.3%)