Sentimen
Netral (80%)
13 Agu 2024 : 07.35
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Surabaya, Nganjuk

Tokoh Terkait

Jalan Warujayeng-Nganjuk Ambles, Kendaraan Roda 4 Dilarang Melintas Surabaya 13 Agustus 2024

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

13 Agu 2024 : 07.35
Jalan Warujayeng-Nganjuk Ambles, Kendaraan Roda 4 Dilarang Melintas Tim Redaksi NGANJUK, KOMPAS.com – Jalan Warujayeng- Nganjuk tepatnya di Desa Kecubung, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, ambles sejak Sabtu (10/8/2024).  Dari Pantauan Kompas.com pada Senin (12/8/2024), hampir separuh jalan yang ambles. Akibatnya, Jalan Warujayeng-Nganjuk ditutup sebagian. Diketahui, Jalan Warujayeng-Nganjuk merupakan jalan utama yang menghubungkan wilayah Kecamatan Tanjunganom dan sekitarnya dengan pusat pemerintahan Kabupaten Nganjuk. Jalan tersebut pun hanya boleh dilalui kendaraan roda dua. Sementara kendaraan roda empat dialihkan menuju Jalan Pace-Sukomoro. Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Nganjuk, Onny Supriyono menjelaskan, saat kejadian sedang dilakukan penggalian struktur abutment Jembatan Kecubung. Namun, sebagian badan jalan malah ambles ke sungai. “Sebenarnya (jalan) ambrol ini terkait dengan galian pondasi abutment (jembatan), yang memang kedalamannya kita rencanakan masuk lebih dari (di bawah) dasar sungai,” jelas Onny di lokasi, Sabtu (10/8/2024). Menurut Onny, sejak awal pihaknya sudah memperkirakan bahwa ada potensi Jalan Warujayeng-Nganjuk ambles saat proses pembangunan Jembatan Kecubung berlangsung. Dia mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak terkait. Lalu disepakati untuk menutup akses Jalan Warujayeng-Nganjuk di Desa Kecubung saat proses pembangunan Jembatan Kecubung. “Sebenarnya kemarin kita sudah berkoordinasi dengan Forum Lalu Lintas untuk melakukan penutupan jalan Kecubung ini, dengan harapan ketika dilakukan pondasi (jembatan), jalan di atas pondasi tersebut tidak mengalami getaran ketika dilewati kendaraan besar,” tutur Onny. “Tetapi jalan tersebut tidak ditutup, dan akhirnya banyak kendaraan yang lalu lalang, sehingga menyebabkan getaran-getaran yang mengakibatkan semakin cepatnya runtuhnya badan jalan,” lanjut dia. Setelah Jalan Warujayeng-Nganjuk di Desa Kecubung ambles, pihaknya memutuskan untuk menutup sebagian jalan tersebut, yang mana hanya kendaraan roda dua yang boleh melintas, sementara kendaraan roda empat dilarang lewat. “Jadi akses jalan ini tidak benar-benar tertutup total,” sebutnya. Pihak DPUPR Kabupaten Nganjuk, kata Onny, berjanji untuk segera menanggulangi amblesnya Jalan Warujayeng-Nganjuk di Desa Kecubung tersebut. Termasuk merampungkan pembangunan Jembatan Kecubung. “Dengan kejadian ini kita akan melakukan percepatan dan perkuatan, tentunya terhadap area bidang longsor,” pungkasnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: netral (80%)