Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Mojokerto, Kamal
Tokoh Terkait
Muhammad Al Barra
Sa’dulloh Syarofi Cawabup Mojokerto Dampingi Ikfina: “Saya Masih Syok”
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Mojokerto (beritajatim.com) – Sa’dulloh Syarofi yang merupakan Wakil Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nadhatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto digadang-gadang akan mendampingi petahana Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati running Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Meski sudah mendapatkan restu para kyai, namun Gus Dulloh (sapaan akrab, red) mengaku masih syok.
Ditemui di Kantor PCNU Kabupaten Mojokerto di Jalan RA Basuni Desa Japan, Kecamatan Sooko, putra pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Al Misbar Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, KH Chusaeni Ilyas ini menjelaskan, alasannya terjun ke dunia politik mendampingi Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto running Pilkada. Yakni karena titah atau perintahnya ayahandanya Kyai Chusain Ilyas.
“Saya dari awal itu tidak ada kata mau atau ndak mau. Saya kan mesin seperti yang saya utarakan, bahwa untuk hal-hal seperti ini haknya para sesepuh yang menentukan majunya saya untuk running. Jadi kalau misalnya ada keputusan bahwa saya harus running ya running, kalau ndak ya ndak jadi kalau ditanya apa alasan saya sampai terus mau mendampingi Mbak Ikfina, ya karena para sesepuh sudah bilang ya. Itu saja, yang punya alasan ya mereka (para sesepuh),” ungkapnya.
Menurutnya sudah tiga kali incumbent, mantan Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa memintanya untuk mendampingi saat maju Pilkada sebelumnya namun para kyai tidak memberikan restu. Sehingga ia tidak terjun ke dunia politik saat itu, namun kondisi berbeda. Saat ini, para kyai memberikan restu untuk running Pilkada sehingga ia sebagai santri mengikuti apa yang sudah digariskan para kyai kepadanya.
“Ya sekarang dijawab berbeda, yang tahu alasannya ya beliau-beliau. Saya tidak tahu apa alasannya. Cuma untuk alasan global karena yang minta itu para sesepuh saya, itu untuk kemaslahatan masyarakat Kabupaten Mojokerto. Kita jalani dulu sampai November itu ya tidaknya, running ini berkanjut tahun atau cukup mendampingi sampai selesai Pilkada saja. Bargainingnya belum resmi kan belum deklarasi,” katanya
Masih kata Gus Dulloh, jika sudah deklarasi maka sudah dipastikan ia akan mendampinti petahana Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dalam bursa Pilkada Serentak 2024. Menurutnya negosiasi saat ini masih di tingkat para kyai untuk meminta restu agar Gus Dulloh diizinkan mendampingi petahana Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dalam bursa Pilkada Serentak 2024 mendatang.
“Ya misalnya kalau nanti negonya buntu ya ditarik lagi. Semudah itu, tidak usah dipikir rumit. Tinggal sedikit ini titik temu negosiasi sesepuh saya, apabila sudah clear 100 persen semua ya langsung deklarasi. Apabila deadlock ya tidak jadi deklarasi, sesimple itu saja kalau saya. Soal penawaran itu (mendampingi petahana Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra), saya mendengar dari orang lain tapu secara umum beliau sendiri belum pernah ngomong,” ujarnya.
Sa’dulloh Syarofi bersama Bupati Mojokerto Ikfina FahmawatiMenurutnya, pihak Muhammad Al Barra yang santer juga menawarinya mendampinginya maju Pilkada Serentak 2024, informasi tersebut tidak disampaikan secara langsung oleh pihak Muhammad Al Barra. Namun ia hanya mendengar dari orang lain, justru pihak petahana Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati secara langsung menawarinya dua kali, yakni sejak periode pertama dan running saat ini.
“Cuma periode kemarin kan saya menyatakan tidak, untuk periode ini awal sebenarnya keyakinan saya yakin untuk tidak juga. Jadi gimmick tok, ramai di media kemudian hilang akan tapi sekarang keputusannya berbeda. Ya nyuwun sewu untuk hari-hari ini saya masih dalam kondisi masih shock. Kenapa? aya belum pernah terjun ke dunia politik jadi ini adalah hal baru bagi saya. Jadi saya nanti ingin mengali banyak informasi dari teman-teman media terkait banyak hal,” ucapnya.
Menurutya deklarasi akan dilakukan sesuai dari keputusan para kyai. Masih kata Gus Dulloh, negosiasi antar sesepuhnya tersebut dipastikan tidak soal materi atau mahar tetapi lebih ke komitmen kemaslahatan masyarakat Kabupaten Mojokerto jika dirinya ditakdirkan menang dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024. Ia berharap majunya ia dalam Pilkada Serentak 2024 tidak ada perpecahan dan permusuhan namun untuk kemaslahatan masyarakat Kabupaten Mojokerto.
“Tidak ada (perpecahaan PCNU dan Ansor). Siapapun yang menang, yang kalah mendukung jadi bukan yang kalah jadi duri dalam daging. Itu bukan rivalitas tapi permusuhan. Tidak boleh ada perpecahan atau rivalitas, perlu ditekankan di awal apabila saya maju dan bersaing dalam kontestasi pilkada nanti jangan sampai menimbulkan mudharat. Bersaing dengan baik dan fair, apabila pertandingan sudah selesai ya ayo ngopi bersama lagi,” tegasnya.
Menurutnya, perintah para kyai untuk running mendampingi petahana Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati bukan untuk menambah musuh tapi untuk bersama-sama memberikam gagasan terbaik untuk kemajuan serta kemaslahatan masyarakat Kabupaten Mojokerto. Ia menyakini siapapun nanti yang menang karena sudah ditakdirkan oleh Allah SWT dan jika ia kalah bakal siap kembali mengabdi untuk warga Nahdliyin di PCNU Kabupaten Mojokerto.
“Slogan saya yakni maju bersama, bekerja bersama dan bahagia bersama. Apabila nanti saya ditakdirkan menang akan saya rangkul semua dan apabila nanti saya yang kalah saya siap dirangkul mendukung 100 persen yang menang. Tidak boleh ada baper-baperan kalau buat kemaslahatan masyarakat. Saya yakin niat kita running Pilkada 2024 ini pasti semua baik,” tegasnya. [tin/ted]
Sentimen: negatif (80%)