Ada yang beda pertandingan lari marathon Olimpiade Paris 2024. Beberapa atlet tampak menggunakan headband berwarna hitam, dengan tonjolan-tonjolan berwarna silver.

Peraih medali emas dalam dua olimpiade sebelumnya, Eliud Kipchoge dari Kenya, termasuk yang memakai aksesoris ini. Demikian juga peraih perak pada olimpiade Paris kali ini, Bashir Abdi asal Belgia.

Headband model barukah itu? Meski sebenarnya nggak baru-baru amat, aksesori yang satu ini rupanya dipakai bukan tanpa alasan. Cuaca yang terik di Paris selama Olimpiade berlangsung disebut-sebut sebagai alasan di balik popularitas headband unik tersebut.

Disebut-sebut, aksesori tersebut adalah cooling headband yang berfungsi membantu menurunkan suhu tubuh di tengah cuaca terik dan intensitas olahraga yang kompetitif.

Salah satu brand cooling headband dalam situs resminya menjelaskan, aksesori ini membantu tubuh menyerap dan melepaskan panas. Rahasianya ada pada panel berwarna silver, yang menggunakan bahan graphite.

"Meningkatkan evaporasi di area permukaan kulit sebanyak 7 kali," tulis brand tersebut dalam keterangannya.

"Ini mengamplifikasi mekanisme alamiah tubuh dalam mendinginkan diri, dan secara dramatis meningkatkan kenyamanan dan performa dalam kondisi panas dan selama menjalankan olahraga berat," terusnya.

Karena efek pendinginannya hanya berasal dari evaporasi atau penguapan air, maka efeknya akan berlangsung selama panel pendingin basah dan mendapat aliran udara.

Bukan cuma atlet lari marathon yang mengenakan aksesori ini. Pada final jalan cepat 20K, atlet Ekuador, Brian Pintado juga terpantau mengenakan cooling headband saat berlaga di tengah cuaca terik.