Tuban (beritajatim.com) –  Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tuban, AKP Ayip Rizal mengungkapkan, pelanggaran lalu lintas di Kabupaten Tuban didominasi oleh pengendara yang tidak menggunakan helm dan melawan arus. Hal ini terungkap dalam evaluasi pasca Operasi Patuh Semeru 2024, yang berlangsung selama 14 hari dan berhasil menjaring ribuan pelanggar.

“Pelanggaran yang paling dominan adalah tidak menggunakan helm, melawan arus, dan penggunaan knalpot brong,” ujar Ayip, Rabu, 31 Juli 2024.

Menurut Ayip Rizal, terdapat sepuluh prioritas dalam pelaksanaan operasi patuh tersebut. Prioritas tersebut meliputi tidak menggunakan helm, melebihi batas kecepatan, pengendara di bawah umur, penggunaan helm yang tidak berstandar SNI, pengemudi roda empat yang tidak memakai sabuk pengaman, penggunaan telepon seluler saat berkendara, pengaruh alkohol, melawan arus, menerobos lampu merah, dan penggunaan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi teknis atau knalpot brong.

Evaluasi menunjukkan Operasi Patuh Semeru 2024 di Kabupaten Tuban berhasil menurunkan jumlah kecelakaan lalu lintas dibandingkan tahun sebelumnya. “Secara keseluruhan, selama operasi ini, kecelakaan lalu lintas turun 13 persen dibanding tahun lalu,” terang AKP Ayip Rizal.

Perwira dengan tinggi badan 193 sentimeter ini juga menyampaikan bahwa operasi patuh ini turut menyoroti masalah truk yang parkir sembarangan. Menurutnya, truk yang parkir sembarangan menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas. “Kadang ada truk yang parkir sembarangan dan menutup pandangan pengendara, sehingga pengendara yang tidak tahu langsung menabrak,” jelas Ayip.

Selama bulan ini, tercatat ada dua kejadian kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh truk parkir sembarangan. Untuk mengatasi hal ini, pihak kepolisian juga melakukan tindakan manual terhadap pelanggar, dengan hasil sekitar 1.312 penindakan dari sepuluh prioritas yang telah ditetapkan.

Ayip juga menggarisbawahi bahwa keberhasilan Operasi Patuh Semeru tidak lepas dari kerja sama dengan masyarakat dan peran media dalam sosialisasi. “Kami berharap tingkat kesadaran masyarakat Kabupaten Tuban terhadap lalu lintas dan keselamatan di jalan raya meningkat,” pungkasnya. [ayu/beq]