Sentimen
11 Agu 2024 : 14.23
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Toyota
Event: Rezim Orde Baru
Institusi: UGM, University of Melbourne
Kab/Kota: Bogor, Surabaya, Manado, Yogyakarta
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Profil dan Harta Airlangga Hartarto yang Mundur dari Ketum Golkar Nasional 11 Agustus 2024
11 Agu 2024 : 21.23
Views 3
Kompas.com Jenis Media: Nasional
Profil dan Harta Airlangga Hartarto yang Mundur dari Ketum Golkar
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
- Profil dan jumlah harta kekayaan Menteri Perindustrian
Airlangga Hartarto
menjadi perhatian setelah dia menyatakan mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum
Partai Golkar
.
Airlangga menyebut keputusan mundur dari Ketum Golkar ini dilakukan demi menjaga stabilitas transisi pemerintahan ke depan dan keutuhan Golkar.
Dirangkum dari berbagai sumber, Airlangga Hartarto lahir pada 1 Oktober 1962 di Surabaya, Jawa Timur.
Dia merupakan anak kedua dari pasangan Ir. Hartarto Sastrosoenarto dan R. Hartini Soekardi. Ayahnya adalah seorang menteri di masa Orde Baru.
Meski lahir di Surabaya, Airlangga menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kolese Kanisius Jakarta, dan lulus pada 1981.
Selepas lulus SMA, Airlangga kemudian kuliah di Fakultas Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan lulus pada 1987. Setelah itu, Airlangga melanjutkan pendidikan tinggi ke Monash University Australia, dan mendapat titel MBA pada 1996. Setehun setelahnya, Airlangga meraih gelar Master of Management Technology (MMT) dari University of Melbourne. Sebagai anak menteri, Airlangga mengawali karier sebagai pengusaha. Dia berbisnis di berbagai lini seperti bidang agraria (pupuk) melalui PT Graha Curah Niaga. Lalu di bidang alat berat melalui PT Jakarta Prime Crane, serta PT Bisma Narendra. Airlangga juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Sorini Corporation Tbk. Airlangga juga dikenal aktif dan pernah menjabat Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) dan Sekretaris Jenderal ASEAN Federations of Engineering Organizations (AFEO). Karier politik Airlangga di Partai Golkar mulai menanjak ketika dia terpilih sebagai Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) periode 2004-2009. Airlangga pernah menjabat sebagai anggota DPR periode 2009 sampai 2014 dari daerah pemilihan Jawa Barat V. Dia diangkat menjadi Menteri Perindustrian pada 2016 menggantikan Saleh Husin dari Partai Hanura. Puncaknya adalah Airlangga terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak 2017 sampai 10 Agustus 2024. Menurut data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN ) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2022, Airlangga mempunyai harta sebesar Rp 454 miliar. Dia tercatat mempunyai aset tanah dan bangunan sebesar Rp 113,9 miliar. Aset itu tersebar di Jakarta Selatan, Gianyar, Australia, Manado, dan Bogor. Sedangkan nilai kas dan setara kas Airlangga mencapai Rp 335 miliar. Airlangga juga mempunyai 5 mobil dengan nilai mencapai Rp 2,5 miliar. Kendaraan itu terdiri dari sedan Jaguar, Toyota Vellfire, Toyota Land Cruiser 200, dan 2 unit Toyota Kijang Innova. Dia juga tercatat mempunyai harta bergerak lainnya sebesar Rp 573.500.000, surat berharga senilai Rp 54.941.266.702, dan harta lain sebesar Rp 9.998.677.350. Airlangga tercatat mempunyai utang sebesar Rp 72.270.198.743. Airlangga menjelaskan, pengunduran diri ini terhitung sejak Sabtu (10/8/2024) malam. Dia mengatakan, sebagai partai yang besar, matang, dan dewasa, Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART yang berlaku. "Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar. Demokrasi harus kita kawal dan kita kembangkan terus menerus," jelasnya. "Partai politik adalah pilar demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya," imbuh Airlangga. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Selepas lulus SMA, Airlangga kemudian kuliah di Fakultas Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan lulus pada 1987. Setelah itu, Airlangga melanjutkan pendidikan tinggi ke Monash University Australia, dan mendapat titel MBA pada 1996. Setehun setelahnya, Airlangga meraih gelar Master of Management Technology (MMT) dari University of Melbourne. Sebagai anak menteri, Airlangga mengawali karier sebagai pengusaha. Dia berbisnis di berbagai lini seperti bidang agraria (pupuk) melalui PT Graha Curah Niaga. Lalu di bidang alat berat melalui PT Jakarta Prime Crane, serta PT Bisma Narendra. Airlangga juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Sorini Corporation Tbk. Airlangga juga dikenal aktif dan pernah menjabat Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) dan Sekretaris Jenderal ASEAN Federations of Engineering Organizations (AFEO). Karier politik Airlangga di Partai Golkar mulai menanjak ketika dia terpilih sebagai Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) periode 2004-2009. Airlangga pernah menjabat sebagai anggota DPR periode 2009 sampai 2014 dari daerah pemilihan Jawa Barat V. Dia diangkat menjadi Menteri Perindustrian pada 2016 menggantikan Saleh Husin dari Partai Hanura. Puncaknya adalah Airlangga terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak 2017 sampai 10 Agustus 2024. Menurut data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN ) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2022, Airlangga mempunyai harta sebesar Rp 454 miliar. Dia tercatat mempunyai aset tanah dan bangunan sebesar Rp 113,9 miliar. Aset itu tersebar di Jakarta Selatan, Gianyar, Australia, Manado, dan Bogor. Sedangkan nilai kas dan setara kas Airlangga mencapai Rp 335 miliar. Airlangga juga mempunyai 5 mobil dengan nilai mencapai Rp 2,5 miliar. Kendaraan itu terdiri dari sedan Jaguar, Toyota Vellfire, Toyota Land Cruiser 200, dan 2 unit Toyota Kijang Innova. Dia juga tercatat mempunyai harta bergerak lainnya sebesar Rp 573.500.000, surat berharga senilai Rp 54.941.266.702, dan harta lain sebesar Rp 9.998.677.350. Airlangga tercatat mempunyai utang sebesar Rp 72.270.198.743. Airlangga menjelaskan, pengunduran diri ini terhitung sejak Sabtu (10/8/2024) malam. Dia mengatakan, sebagai partai yang besar, matang, dan dewasa, Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART yang berlaku. "Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar. Demokrasi harus kita kawal dan kita kembangkan terus menerus," jelasnya. "Partai politik adalah pilar demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya," imbuh Airlangga. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (99.2%)