Sentimen
Negatif (57%)
10 Agu 2024 : 11.19
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Tokoh Terkait

DPR Anggap Perusakan Mobil Wartawan Tempo sebagai Ancaman Demokrasi, Singgung Aktor Intelektual

10 Agu 2024 : 11.19 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

 

PIKIRAN RAKYAT - Mobil yang dikendarai wartawan Tempo, Hussein Abri Dongoran dirusak oleh orang tak dikenal saat berada di Jakarta Selatan pada Senin, 5 Agustus 2024 malam.

Terkait kasus tersebut, anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu menilai hal itu tak bisa dipandang sebagai ancaman biasa.

"Ancaman terhadap kebebasan berbicara dan hak rakyat untuk mendapatkan informasi, bahkan bisa dikategorikan sebagai ancaman terhadap demokrasi di Indonesia," tanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Instagram @dpr_ri pada Sabtu, 10 Agustus 2024.

Oleh karena itu, ia berharap kepolisian segera menangkap pelaku dan memastikan motifnya.

“Saya berharap pihak kepolisian segera bertindak untuk menangkap si pelaku kekerasan terhadap Jurnalis Bocor Alus sesegera mungkin dan memastikan apa motif dan tujuannya,” ujarnya. 

Adian Napitulu juga berharap polisi menindak aktor intelektual di balik kasus tersebut, jika memang ada.

“Termasuk aktor intelektual jika kekerasan tersebut merupakan order yang diberikan aktor intelektual pada para pelaku,” ucapnya.

Menurutnya, penanganan kasus tersebut penting agar nantinya, masyarakat juga bisa melihat apakah kejadian tersebut murni berdiri sendiri atau rangkaian perbuatan yang sistemik dan terorganisir untuk menyandera hak atas kebebasan.

Kronologi Kejadian

Perusakan mobil Hussein terjadi di jalan putar-balik Jalan Pattimura. Saat itu, Hussein dalam perjalanan pulang menuju rumahnya setelah menemui narasumber di Mal Senayan City.

Pada pukul 21.50 WIB, ada bunyi keras dari belakang mobilnya. Awalnya, ia menduga bunyi tersebut disebabkan oleh mobil lain yang menabrak bagian belakang mobilnya. 

Namun, ketika dilihat dari spion tengah, tak ada mobil lain di belakangnya, melainkan sepeda motor yang ditumpangi oleh dua orang.

Saat itu, ia tidak berhenti karena jalanan yang gelap. Ia baru menghentikan mobilnya saat berada di Jalan Senjaya, dekat Museum Polri.

Tak Ada CCTV

Hussein sempat kembali ke dekat lokasi kejadian untuk mencari CCTV. Namun, petugas keamanan di Kementerian PUPR mengatakan bahwa tak ada CCTV yang mengarah ke lokasi kejadian.

Pada Selasa, 6 Agustus 2024, ia pun melaporkan aksi perusakan mobil itu ke Polres Jakarta Selatan.***

Sentimen: negatif (57.1%)