Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Menanti Manuver PDIP di Pilkada Serentak
Bisnis.com Jenis Media: Nasional
Bisnis.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih belum secara gamblang menentukan langkahnya pada kontestasi lima tahunan di tingkat daerah atau Pilkada 2024.
Pada saat lawan politiknya telah bermanuver dengan telah menentukan koalisinya untuk mengusung para calon terbaiknya di daerah, PDIP hingga saat ini masih menyimpan nama-nama tersebut.
Sekretaris PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, pada Pilkada 2024 pihaknya masih fokus menyiapkan pertarungan di tingkat kabupaten/kota. Kendati demikian, di tingkatan provinsi, Hasto menyebut telah banyak menampung nama yang diaspirasikan untuk diusung.
"Hanya saja saat ini calon kita minta untuk bersosialisasi terus-menerus. Khusus untuk Jawa Tengah, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali, serta Sumatera Utara, dan Lampung diharapkan nanti dapat diumumkan secara bersama-sama," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/8/2024).
Lebih lanjut, Hasto menuturkan PDIP telah mengantongi nama-nama yang bakal diusung. Tidak tanggung-tanggung, terdapat 7 nama politisi senior dari Banteng Merah yang ditugaskan langsung oleh Megawati Soekarnoputri untuk menyukseskan Pilkada 2024.
Menurutnya, kader tersebut akan membuka komunikasi ke partai politik lain untuk melakukan pendekatan jelang Pilkada.
"Jadi komunikasi politik itu selain oleh pasangan calon, partai juga terdepan di dalam membangun komunikasi dengan partai politik lain. Kami berkomunikasi intens, saya bersama dengan Pak Said Abdullah berwaktu yang lalu sudah
bertemu dengan Bapak Muhaimin Iskandar, Bapak Zulkifli Hasan dan Bapak
Mardiono, Bapak Oesman Sapta, Bapak Hary Tanoe, itu dialog terus kami lakukan," jelasnya.
PDIP Melawan Jegalan Kotak Kosong
Sementara itu, PDIP memastikan tidak akan membiarkan pelaksanaan Pilkada diwarnai dengan kandidat yang melawan kotak kosong.
Hasto mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus mengawal supaya pelaksanaan kontestasi politik 5 tahunan tersebut berlangsung sehat.
Adapun, Hasto mengungkapkan hal itu ketika menanggapi kabar tentang dugaan upaya penjegalan terhadap Anies Baswedan supaya tidak ikut dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024.
“Ketika ada upaya-upaya untuk mengganjal calon-calon tertentu itu kehidupan demokrasi kita tidak sehat,” kata Hasto.
PDIP, kata Hasto, akan terus mengawal supaya tidak ada satupun bentuk penghadangan kepada siapapun, partai manapun hingga kader manapun. Pasalnya, menurutnya, semua orang memiliki hak konstitusional yang sama dalam sebuah negara demokrasi.
Namun, Hasto berpendapat, skenario tersebut belum tentu terjadi lantaran kondisi politik yang dinamis jelang pendaftaran Calon Gubernur Jakarta pada 27-29 Agustus 2024.
“Belum terancam [skenario kotak kosong], masih ada ruang,” ujar Hasto.
Hasto menilai bahwa jika nantinya ada indikasi calon gubernur Jakarta lawan 'kotak kosong', maka Komisi Pemilihan Umum (KPU) biasanya akan memberikan perpanjangan waktu pendaftaran calon.
Menurutnya, saat perpanjangan waktu tersebut biasanya akan terjadi perubahan peta politik di antara parpol-parpol yang mengusung calon.
"Dan di situ lah bisa terjadi perubahan konstelasi," jelasnya.
KIM Plus Kian Solid
Dalam perkembangan terbaru, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mulai merapatkan barisan jelang pendaftaran Pilkada 2024.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengatakan bahwa dirinya terus berkomunikasi dan berkonsultasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) guna mengumumkan pasangan calon dalam Pilkada Jakarta 2024.
"InShaallah dalam waktu tepat kita umumkan," kata Prabowo Subianto seperti dilansir dari Antara, Kamis (8/8/2024).
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa pihaknya segera mengumumkan perihal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Sufmi Dasco mengungkapkan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Muhaimin membahas seputar Pilkada Jakarta. Selain itu, Muhaimin juga mengundang Prabowo untuk menghadiri Muktamar PKB pada tanggal 25 Agustus 2024.
"Ya nanti ada waktunya kami akan umumkan," kata Dasco.
Sebelumnya, PKS telah menyatakan membuka opsi untuk meninggalkan Anies Baswedan dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang bakal mengusung Ridwan Kamil untuk maju sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2024.
Opsi tersebut dimunculkan oleh PKS karena Anies Baswedan telah melebihi tenggat waktu untuk mengumpulkan koalisi partainya di Pilkada Jakarta. Sejauh ini PKS hanya memiliki 18 kursi DPRD Jakarta dan masih membutuhkan 4 kursi lagi untuk pencalonan.
Adapun, sebelumnya Gerindra telah mengumumkan bahwa bakal mengusung kader Partai Golkar yakni Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta, sedangkan PKS sebelumnya telah mendeklarasikan dukungan terhadap Anies yang dipasangkan dengan Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur.
Sentimen: positif (100%)