Sentimen
Positif (99%)
31 Jul 2024 : 22.50
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Mojokerto

OP dan Cabenisasi Jadi Upaya Pemkot Mojokerto Kendalikan Harga Cabai

1 Agu 2024 : 05.50 Views 2

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Regional

Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menggelar Operasi Pasar (OP) dan menggalakkan cabenisasi atau gerakan menanam cabai. Upaya ini dilakukan Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro untuk mengendalikan lonjakan harga cabai.

Kenaikan harga cabai menjadi masalah serius yang menjadi perhatian Pemkot Mojokerto. Pasalnya kenaikan harga komoditas cabai akan berpengaruh pada inflasi daerah dan mengganggu stabilitas ekonomi daerah. Sehingga Pemkot Mojokerto melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan lonjakan harga cabai.

Hal itu ditegaskan pria yang biasa disapa Mas Pj usai meninjau kegiatan OP yang digelar Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustria dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto di halaman Kantor Kelurahan Jagalan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Rabu (31/7/2024).

Berdasarkan aplikasi Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, harga cabai rawit terpantau masih tinggi yaitu mencapai Rp75 ribu per kilogram. Untuk itu dibutuhkan penetrasi pasar agar harga cabai bisa berangsur-angsur turun dan terkendali.

“Dalam Operasi Pasar, Diskopukmperindag menyediakan cabai rawit dengan harga Rp13 ribu per 250 gram. Selain itu juga ada komoditas yang lain seperti telur ayam kita sediakan dengan harga Rp22 per kilogram, dan minyak goreng dengan harga Rp14 ribu per botol,” ungkapnya.

Kenaikan harga cabai sejatinya dipengaruhi karena keterbatasan stok cabai rawit di pasaran lantaran saat ini belum memasuki masa panen. Untuk menjaga harga tetap terkendali dan masyarakat tidak terbebani jika terjadi kenaikan harga bahan pokok maka masyarakat disarankan berbelanja melalui Pracangan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

“Diperkirakan satu dua bulan ke depan akan mulai masuk masa panen. Operasi Pasar dan Pracangan TPID merupakan upaya konkret yang kami lakukan untuk menjaga kestabilan harga. Silakan dimanfaatkan, dan saya pesan berbelanja secukupnya saja, jangan berlebih, jangan khawatir kekurangan, insyaallah stok ketersediaan bahan pokok di Kota Mojokerto aman,” pesannya.

Tidak hanya itu, saat ini, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) juga tengah bersinergi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dalam kegiatan cabenisasi. Cabenisasi ini merupakan bagian dari program Amalkan dan Kukuhkan Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (Aku Hatinya) TP PKK Kota Mojokerto.

“Kegiatan cabenisasi ini ada bantuan tanaman cabai rawit dari DKPP untuk ditanam oleh anggota TP PKK pada masing-masing kelurahan pada bulan Mei lalu. Harapannya tanaman cabai bisa terus berlangsung dan dapat mencukupi kebutuhan masing-masing keluarga sehingga masyarakat tidak bergantung dengan stok cabai di pasar,” harapnya.

Orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini berpesan, kepada masyarakat Kota Mojokerto untuk menanam cabai di rumah masing-masing untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sehingga tidak terpengaruh apabila ada gejolak harga pasar seperti saat ini.

Sementara itu, Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan, OP murah masih akan terus dilaksanakan sesuai kebutuhan. “Operasi Pasar bisa kembali dilakukan setiap seminggu sekali, lokasinya nanti akan kita buat bergantian. Komoditas yang dijual juga bisa berubah, menyesuaikan kebutuhan pasar,” pungkasnya. [tin/ian]

Sentimen: positif (99.2%)