Sentimen
Positif (99%)
9 Agu 2024 : 12.07
Informasi Tambahan

Event: Olimpiade, Olimpiade Tokyo 2020, SEA Games

Kab/Kota: Paris, Tokyo, Tiongkok

PABSI Ungkap Kunci Lifter Rizki Juniansyah Sabet Emas Olimpiade Paris 2024

9 Agu 2024 : 12.07 Views 7

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) mengungkapkan keberhasilan lifter (atlet) angkat besi Rizki Juniansyah  meraih emas di Olimpiade Paris 2024, dan menorehkan sejarah bagi Indonesia.

Rizki Juniansyah atau yang akrab disapa Kijun, merupakan putra dari mantan lifter nasional Muhamad Yasin. Kijun memulai kiprahnya dari menjadi juara di kelompok usia remaja, kemudian menjadi juara dunia di kelompok junior, hingga puncaknya meraih emas Olimpiade Paris 2024 di kelas 73 kilogram.

Dalam perjalanannya meraih kesuksesan di ajang Olimpiade 2024, Kijun harus melewati rintangan yang cukup berat. Ia harus bekerja keras untuk mengembalikan performanya pascaoperasi usus buntu untuk tampil di ajang kejuaraan dunia di Thailand yang juga kualifikasi Olimpiade 2024.

Yang paling mengejutkan, Kijun mampu melewati rekan senegaranya, Rahmat Erwin Abdullah, yang sejatinya juga pantas untuk tampil di Olimpiade Paris 2024. Sebelumnya, Rahmat Erwin Abdullah peraih perunggu Olimpiade Tokyo 2020.

Lifter berusia 21 tahun itu, memang memiliki keunggulan dalam jenis angkatan clean and jerk. Saat ini, Kijun memegang beberapa rekor di nomor 73 kilogram, di antaranya satu rekor dunia senior (total), tiga rekor SEA Games (snatch, clean & jerk, total), satu rekor dunia junior (snatch), dan satu rekor dunia remaja (snatch).

Kijun menorehkan dua rekor dunia remaja melalui ajang Kejuaraan Asia Remaja 2020 di Uzbekistan. Ia mampu menghasilkan angkatan snatch 139 kg dan angkatan total 307 kilogram. Saat ini, rekor dunia angkatan snatch masih dipegang olehnya, tetapi rekor dunia remaja angkatan total telah dipecahkan oleh atlet asal Kazakhstan, Yedige Yemberdi, pada 2022.

Kijun juga mampu memecahkan tiga rekor dunia di Kejuaraan Dunia Junior IWF 2021 di Tashkent, Uzbekistan dengan angkatan total 349 kilogram, dari angkatan Snatch 155 kilogram dan clean and jerk 194 kilogram.

Pada 5 Mei 2022, ia kembali mempertajam rekor snatch-nya dengan angkatan 156 kilogram di Kejuaraan Dunia Junior IWF 2022 Yunani.

Pada 21 Juli, ia kembali mempertajam rekor snatch dengan angkatan 157 kilogram di Kejuaraan Remaja dan Junior Asia 2022 Uzbekistan.

Saat ini, rekor dunia junior angkatan Snatch masih dipegang olehnya, tetapi rekor angkatan clean and jerk dan total telah dipecahkan oleh atlet asal Thailand, Weeraphon Wichuma, pada 3 Oktober 2023.

Alhasil, ia telah memegang rekor dunia junior clean and jerk dan total selama 2 tahun 129 hari terhitung dari 26 Mei 2021 hingga 2 Oktober 2023.

Menghadapi Olimpiade 2024 ini, dalam latihan sehari-hari, Kijun diharapkan bisa kembali ke total angkatan terbaiknya 365 kilogram. Hingga 20 Juli lalu, jelang keberangkatan menuju Paris, Perancis, Kijun mampu meraihnya dan bahkan sempat melebihi target angkatan itu, sehingga 98.61% memiliki peluang meraih emas.

"Seminggu jelang Olimpiade, lifter lainnya dari Tiongkok, Shi Ziyong sempat kaget, karena Kijun konsisten mengangkat 150 kilogram sebanyak dua kali dalam latihan. Ia juga pernah berhasil mencoba mengangkat beban 200 kilogram untuk clean and jerk," kata Kabid Binpres PABSI, Hadi Wihardja ketika dihubungi Jumat (9/7/2024).

Sebelum bertolak menuju Montpelier, Perancis untuk aklimatisasi cuaca dan latihan ringan. Hadi Wihardja kembali mengingatkan Triyatno dan M Rusli pelatih yang mendampingi Kijun untuk menjaga performa lifternya itu.

"Sebelum berangkat saya sudah ingat kan pelatih dan ternyata mereka terapkan dan saya berterima kasih buat coach Triyatno, serta rusli yang memahami persaingan tingkat elite, penuh dengan tekanan dan tantangan," ungkap Hadi Wihardja.

Hadi mengatakan, lifter Tiongkok Shi Ziyong di usianya yang sudah menginjak 30 tahun sudah diprediksi tidak mampu mengimbangi angkatan clean and jerk.

"Faktor usia juga amat menentukan. Ia bagus ketika melakukan snatch. Namun, belum tentu bagus di clean and jerk karena, ia seperti halnya Eko Yuli Irawan mengalami cedera," paparnya.

Sentimen: positif (99.2%)