Sentimen
Negatif (57%)
1 Agu 2024 : 09.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Mojokerto

Tokoh Terkait

Kawasan Rejoto Jalan Ir Soekarno Kota Mojokerto Steril dari PKL, Ini Sebabnya!

1 Agu 2024 : 16.18 Views 2

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Regional

Mojokerto (beritajatim.com) – Kawasan Rejoto Jalan Ir Soekarno tepatnya di Kelurahan Rejoto, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto steril dari Pedagang Kaki Lima (PKL). Kawasan ini sebelumnya ramai aktivitas PKL berjualan saat sore hari.

Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan para PKL. Puluhan PKL yang sebelumnya menggelar dagangannya di jalan baru tersebut dipindahkan ke Pasar Ketidur di Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto.

Keputusan ini diambil menyusul Surat Peringatan dari Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto Nomor : 300.1/1735/417.508.2/2024 tertanggal 26 s.d 31Juli 2024. Surat tersebut ditujuhkan kepada PKL di tepi jalan atau badan Jalan Ir Soekarno, Kelurahan Rejoto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.

Surat tersebut bertujuan untuk mensterilkan ruas jalan menuju Taman Bahari Mojopahit (TBM). Satpol PP Kota Mojokerto pun menggelar audiensi dengan Paguyuban Pedagang Kawasan Rejoto di ruang pertemuan Kantor Satpol PP Kota Mojokerto pada, Rabu (31/7/2024).

Hasilnya, tanggal 1 Agustus 2024 pukul 07.00 WIB Paguyuban Pedagang Kawasan Rejoto sepakat untuk mengosongkan atau membersihkan lapak yang berada di kawasan Rejoto Jalan Ir. Soekarno. Mereka mau dipindah ke Pasar Ketidur.

Ketua Paguyuban Pedagang Kawasan Rejoto, Andi Prasetyo menjelaskan, jika hasil audiensi, Satpol PP memberikan solusi dengan memberikan tempat baru bagi PKL di Pasar Ketidur. “Para pedagang tidak menolak, tetapi kami masih mempertimbangkan potensi tempat tersebut dibandingkan dengan Rejoto,” ungkapnya, Kamis (1/8/2024).

Para PKL masih menganalisis solusi baru yang ditawarkan Satpol PP, terutama terkait potensi pendapatan di lokasi baru tersebut. Saat ini, tercatat ada 56 pedagang resmi dari paguyuban yang berjualan di kawasan Rejoto Jalan Ir Soekarno. Yakni mayoritas pedagang makanan dan minuman.

“Selain itu, terdapat sekitar 30 pedagang yang tidak tergabung dalam paguyuban. Kami masih mempertimbangkan dan menganalisa lebih lanjut, kami berharap bisa berjualan di kawasan Rejoto karena memiliki daya tarik. Panorama sungai, sunset, serta pemandangan hamparan sawah dan gunung,” katanya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Mojokerto, Modjari menjelaskan, keputusan tersebut diambil setelah kajian dan inspeksi lapangan yang menunjukkan pelanggaran terhadap aturan penggunaan jalan. “Para PKL melanggar Perda Kota Mojokerto Nomor 3 Tahun 2021,” ujarnya.

Peraturan Daerah (Perda) tersebut mengantur tentang penyelenggaraan toleransi, ketenteraman, ketertiban umum, serta perlindungan masyarakat. Kawasan Rejoto masih dalam proses perawatan oleh pihak ketiga dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR Perakim) Kota Mojokerto.

“Saat ini proyek pembangunan TBM (Taman Bahari Majapahit) tahap kedua sudah berjalan mulai Juni 17 sampai 18 Desember 2024. Artinya masih dalam proses pembangunan tahap kedua dan Pj Wali Kota Mojokerto juga memberikan konsep kepada OPD terlibat di sana untuk memikirkan mereka harus ada tempat,” jelasnya.

Masih kata Modjari, Jalan Ir Soekarno nantinya menjadi akses penting ke wisata TMB. Pemkot Mojokerto menawarkan solusi dengan menyediakan tempat bagi PKL di Pasar Ketidur karena memiliki ruang cukup luas untuk menampung mereka.

“Kami tidak melarang warga berjualan, tetapi mengarahkan mereka ke lokasi yang lebih sesuai, karena di sana tersedia 2.000 meter persegi kalau kebutuhan mereka 3 x 3 saja cukup untuk menempati ruang tersebut. Langkah ini diambil untuk menata kawasan tanpa mematikan usaha para PKL,” tegasnya.

Sebelumnya, audiensi yang digelar di ruang pertemuan Kantor Satpol PP Kota Mojokerto tersebut akhirnya menghasilkan kesepakatan. Tanggal 1 Agustus 2024 pukul 07.00 WIB,  Paguyuban Pedagang Kawasan Rejoto sepakat untuk mengosongkan atau membersihkan lapak yang berada di kawasan Rejoto Jalan Ir. Soekarno dan pindah ke Pasar Ketidur. [tin/aje]

Sentimen: negatif (57.1%)