Sentimen
6 Agu 2024 : 18.34
Informasi Tambahan
Institusi: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kasus: pengangguran
Tokoh Terkait
Hari Nugroho
Disnaker: 50 Persen Pengangguran di Jakarta Lulusan SMA dan SMK Megapolitan 6 Agustus 2024
7 Agu 2024 : 01.34
Views 2
Kompas.com Jenis Media: Metropolitan
Disnaker: 50 Persen Pengangguran di Jakarta Lulusan SMA dan SMK
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
- Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi Jakarta mengatakan, sebanyak 50 persen dari 328.000
pengangguran
di Jakarta merupakan lulusan dari sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
"(
Pengangguran
di Jakarta) hampir 328.000 itu rata-rata penduduk 50 persen dari SMK dan SMA, kami sudah
profiling
, ada juga yang S1, SD dan SMP," ujar Kepala Disnaker Jakarta Hari Nugroho saat ditemui di Gedung DPRD Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2024).
Pemprov Jakarta telah mendata profil lulusan SMA dan SMK yang saat ini masih menganggur untuk ikut pelatihan di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD).
Setelah mengikuti pelatihan, calon pekerja akan dibekali sertifikat sebagai modal untuk melamar kerja.
"Memang paling banyak di Jakarta Timur. Nah Jakarta Timur sudah buat PPKD itu kami buka angkatan program unggulan sehingga dia bisa masuk ke sana, kami didik, kami latih, dapat serifikat dan bisa (buat lamar) kerja," jelasnya.
Meski begitu, Hari memastikan
pengangguran di Jakarta
sudah menurun pada tahun ini.
"Memang yang saya lihat dari 2021, 2022, 2023 itu turun grafik, angkanya pengangguran turun," ucap dia.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta menyebut saat ini angka pengangguran di Jakarta mencapai 328.000 orang.
Hal ini diketahui berdasarkan riset BPS mengenai keadaan ketenagakerjaan di Jakarta dengan data terakhir per Februari 2024.
Sebelumnya, anggota Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta Nasrullah meminta Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (Disnakertranagi) memprioritaskan generasi muda memperoleh pelatihan kerja.
Nasrullah menyinggung data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengungkapkan, nyaris 10 juta generasi Z berusia 15-24 tahun di Indonesia berstatus sebagai pengangguran.
Nasrullah menuturkan, arus migrasi pencari kerja bakal semakin meningkat, baik pekerja dari dalam negeri maupun pekerja asing setelah Jakarta menjadi pusat ekonomi.
"Pemprov DKI Jakarta harus membekali warganya dengan keterampilan yang mumpuni. Terutama kepada generasi muda warga Jakarta," imbuh Nasrullah.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (61.5%)