Sumenep (beritajatim.com) – Ratusan warga Sumenep duduk bersila di depan ‘Labang Mesem’ Keraton Sumenep untuk bersama menundukkan kepala dalam ‘Doa Untuk Sang Proklamator’, Sabtu (01/06/2034) malam.

Doa bersama dalam rangkaian kegiatan bulan Bung Karno sepanjang Juni 2024 tersebut mengawali 14 even mengenang jasa sang proklamator.

Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo mengatakan, doa bersama ini merupakan salah satu bentuk menghargai jasa Presiden pertama RI yang telah membuka gerbang kemerdekaan.

“Semoga Bung Karno diberikan tempat yang layak di sisi-Nya. Kita semua, rakyat Indonesia, harus bersyukur memiliki tokoh besar seperti Bung Karno. Karena itu, tidak berlebihan kiranya kalau sepanjang bulan Juni ini, kita isi dengan berbagai even mengenang sang proklamator,” tandasnya.

Ia mengisahkan, dulu Bung karno dengan diplomasi politiknya telah berhasil meyakinkan Negara-negara lain akan kemampuan Indonesia, sehingga muncullah kepercayaan bangsa-bangsa lain terhadap kemerdekaan Indonesia. “Berkat diplomasi politik Bung Karno itulah kita bisa lepas dari penjajahan dan membuka gerbang kemerdekaan,” ujarnya.

Selain itu, guna memperingati ‘Bulan Bung Karno’ pada Juni 2024, Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo meminta agar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sumenep mengenakan peci nasional warna hitam saat masuk kerja. Anjuran mengenakan peci hitam tersebut tertuang dalam surat edaran (SE) Bupati Sumenep nomer 3/2024.

“Ada cukup banyak peristiwa penting bagi bangsa ini di bulan Juni, khususnya yang berkaitan dengan Bung Karno. Mulai hari lahir Pancasila, kemudian kelahiran Bung Karno, serta wafatnya Bung Karno. Karena itu bulan Juni juga disebut sebagai bulan Bung Karno. Tidak ada salahnya kita mengenang jasa-jasa Proklamator RI itu dengab mengenakan peci hitam selama 1 bulan ini,” tukasnya. (tem/kun)