Sentimen
Positif (91%)
5 Agu 2024 : 06.55
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Partai Terkait

Makin Panas Gus Yahya-Gus Ipul vs Cak Imin

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

5 Agu 2024 : 06.55
Jakarta -

Kian memanas hubungan Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat ini. Pasalnya, pimpinan dua lembaga itu, yakni Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) masih cekcok di publik.

Terbaru, Gus Yahya menganalogikan hubungan PKB dan PBNU seperti sebuah pabrik mobil yang perlu menarik produknya karena mempunyai kesalahan sistem.

Hal itu diungkapkan Gus Yahya seusai pelantikan pengurus PWNU Jawa Tengah di aula Unissula Semarang. Saat ditanya wartawan soal hubungan NU dan PKB, dia justru menyinggung soal perusahaan mobil yang menarik produknya yang sudah dipasarkan karena ada kesalahan sistem.

"Kemarin kan ada perusahaan memproduksi mobil. Sudah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem mobilnya. Ditarik kembali produknya untuk diperbaiki sistemnya," kata Gus Yahya dilansir detikJateng, Sabtu (3/8/2024).

Saat memberikan sambutan, Gus Yahya pun sempat menyinggung soal posisi NU. Dia menyebut NU harus berada di atas negara, apalagi partai.

"Saya bersama teman-teman PBNU sowan ke Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri dan mohon pesan beliau, wasiat beliau. Beliau mengatakan NU harus berada di atas negara," kata Gus Yahya.

"Pesan Mustasyar PBNU. Harus mendudukkan kepentingannya mengatasi berbagai kepentingan parsial di negara ini, supaya NU mampu berkontribusi menyangga keutuhan bangsa dan negara ini. Jadi di bawah negara nggak boleh, apalagi cuma di bawah partai, tidak boleh!" tegasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Sentimen: positif (91.4%)