Pasuruan (beritajatim.com) – Setelah beberapa kali menggelar aksi unjuk rasa, warga dari 4 desa di Kecamatan Beji akhirnya menemukan titik terang dalam mengatasi permasalahan pencemaran Kali Wangi. Dalam audiensi yang melibatkan 16 perusahaan di kawasan tersebut, sejumlah kesepakatan penting berhasil dicapai.

Audiensi yang berlangsung dalam suasana cukup tegang ini berhasil menghasilkan 11 poin kesepakatan bersama. Salah satu poin utama yang disepakati adalah komitmen bersama untuk membersihkan Kali Wangi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan, Taufikul Ghoni, mengapresiasi inisiatif tersebut dan mendorong seluruh perusahaan untuk aktif terlibat dalam program “Kali Bersih” yang akan dimulai pada Senin mendatang.

“Program ini merupakan bentuk nyata dari sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Kami berharap dengan adanya program ini, kualitas air Kali Wangi dapat segera membaik,” ujar Ghoni.

Untuk memastikan keberlanjutan program “Kali Bersih” dan mencegah terjadinya pencemaran kembali, pemerintah daerah akan melakukan pengawasan secara intensif. Masyarakat juga diimbau untuk turut serta dalam mengawasi pelaksanaan program ini.

“Kami akan melibatkan berbagai pihak terkait dalam pengawasan ini, sehingga diharapkan dapat memberikan efek jera bagi perusahaan yang masih membuang limbah sembarangan,” tegas Ghoni.

Beberapa perusahaan besar yang turut hadir dalam audiensi tersebut antara lain CV. Hikman Bahagia Sejati, PT. UPA, PT. CS2 Pola Sehat, PT. Finexco Prima, PT. KDN, PT. NPS, PT. United Can, PT. Behaestex, PT. VJK, CV. Multi Ekstraksi, CV. PDW, PT. BDD, dan PT. ATI. [ada/beq]