Sentimen
3 Agu 2024 : 08.16
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Matraman
Tokoh Terkait
Godok Wacana Sekolah Swasta Gratis, Pemprov DKI Minta Rekomendasi Kemendikbud Megapolitan 3 Agustus 2024
Kompas.com Jenis Media: Metropolitan
3 Agu 2024 : 08.16
Godok Wacana Sekolah Swasta Gratis, Pemprov DKI Minta Rekomendasi Kemendikbud
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menggodok wacana penyediaan
sekolah swasta gratis
untuk anak-anak kurang mampu di Jakarta.
Dengan menggratiskan biaya pendidikan di sekolah swasta, Pemprov membuka peluang bagi siswa dari latar belakang ekonomi ke bawah untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
Jika kebijakan ini terlaksana, para calon siswa yang diterima di sekolah swasta akan dibebaskan dari biaya pendidikan, mulai dari uang pangkal hingga iuran lainnya.
Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta sedang berupaya untuk memperluas akses pendidikan agar
wajib belajar
12 tahun bagi anak-anak Jakarta terpenuhi.
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak menuturkan, adanya program sekolah swasta gratis ini karena mempertimbangkan
wajib belajar 12 tahun
.
Jhonny menilai banyak anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu di Jakarta belum bisa merasakan wajib belajar 12 tahun karena terhalang biaya sekolah.
"Fakta di lapangannya, banyak sekali siswa yang sekolah di swasta putus sekolah. Kedua, banyak sekolah yang menahan ijazah siswa yang sudah lulus. Orangtuanya tidak mampu (menebus) karena ada tunggakan uang," papar Jhonny saat dihubungi
Kompas.com
, Selasa (16/7/2024).
Johnny mengatakan, banyak warga tidak mampu justru menyekolahkan anak mereka di sekolah swasta karena tidak lolos masuk sekolah negeri.
Di sisi lain, sekolah negeri favorit di Jakarta justru diisi oleh anak-anak dari keluarga berada. Karena itu ia menilai pendidikan di Jakarta belum merata.
"Mereka paling banyak sekolah di swasta, karena belum begitu paham dengan program DKI Jakarta, banyak dari mereka gagal masuk sekolah negeri," ucapnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Budi Awaluddin mengatakan, sejauh ini anggaran yang akan digunakan untuk kebijakan sekolah swasta gratis masih terus didiskusikan Pemprov dan DPRD.
"Anggaran akan kami diskusikan, kajian (naskah akademis) sedang proses. Mudah-mudahan akhir tahun selesai," ucap Budi saat ditemui usai rapat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2024).
Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menggratiskan biaya pendidikan sejumlah sekolah swasta dari tingkat SMP hingga SMA melalui Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Bersama.
Namun, tidak semua sekolah swasta bekerja sama dan hanya ada beberapa murid yang baru mendapatkan bantuan tersebut.
Karena itu, menurut Budi, pentingnya mengkaji kebijakan sekolah swasta gratis agar pendidikan di Jakarta merata dan dapat menjamin program wajib belajar 12 tahun.
"Untuk jamin agar wajib belajar 12 tahun itu bisa untuk semua masyarakat (anak) di Jakarta dan demi keadilan sosial juga," kata dia.
Soal klafisikasi sekolah swasta gratis, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Basri Baco mengusulkan, program sekolah gratis menyasar satuan pendidikan dengan grade C dan D, bukan A dan B yang muridnya kebanyakan berasal dari keluarga mampu.
"Sekolah gratis yang dimaksud adalah sekolah gratis untuk sekolah swasta dengan grade C dan D, bukan sekolah gratis yang mewah atau high class," ujar Baco, di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Berkait dengan usulan tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Pemprov tengah mendata klasifikasi dalam pemilihan sekolah swasta untuk diajak kerja sama dalam program sekolah swasta gratis.
Pendataan itu, kata Heru, Pemprov meminta rekomendasi dari Kementerian Pendidikan agar pemilihan sekolah swasta dalam program ini tepat sasaran.
"Sedang kami bahas, sedang kami data dengan Dinas Pendidikan, kami minta rekomendasi dari Kementerian Pendidikan, (sekolah swasta) mana yang kami berikan gratis," ujar Heru saat ditemui di Matraman, Jakarta Timur, Jumat (2/8/2024).
Meski masih proses pendataan, Heru memastikan, sekolah swasta yang dipilih bukan sekolah dari kalangan atas.
"Tentunya tidak sekolah swasta yang mapan. Kami akan mengendalikan masyarakat yang kurang mampu untuk mereka mendapatkan sekolah gratis," ucap Heru.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (100%)