Jombang (beritajatim.com) – Konferwil (Konferensi Wilayah) NU Jawa Timur yang bertempat di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang secara resmi dibuka oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, Jumat (2/8/2024).

Pembukaan Konferwil ditandai dengan pemencetan tombol sirine oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Di atas panggung juga Nampak Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Ketua PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, serta Pj Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin.

Begitu sirine berbunyi, ratusan orang yang hadir langsung memberikan aplaus. Lampu panggung berkedip-kedip, lalu muncul bunga api. Kemudian para pejabat tersebut melakukan foto bersama.

Dalam pembukaan itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyebut bahwa Nahdlatul Ulama harus terus berupaya melakukan transformasi. Hal ini mengingat telah banyak entitas yang tidak relevan dan terkikis oleh perkembangan zaman yang begitu cepat.

Menurut Gus Yahya, NU akan terus berupaya menjadi organisasi yang tetap dibutuhkan oleh umat. “Dunia sedang berubah dan perubahannya begitu cepat. Di tengah perubahan itu semua akan menghadapi tantangan yang paling mendasar yaitu menjadi tetap relevan,” kata Gus Yahya.

“Perubahan itu bisa negara, atau organisasi atau bahkan perorangan. Kita tahu sudah berapa banyak orang-orang yang begitu penting di tengah-tengah masyarakat menjadi tidak relevan karena habis masa jabatannya,” ujarnya.

Dalam konteks yang berskala besar, lanjut Gus Yahya, NU harus mampu mempertahankan relevansinya di tengah perubahan peradaban yang begitu cepat. Ia meyakini bahwa NU adalah organisasi yang penuh keberkahan dan tetap dibutuhkan umat sepanjang zaman.

“Kami bersyukur pada malam hari ini bukan hanya untuk melaksanakan kewajiban organisasi di lingkungan PWNU Jatim. Tempat konferensi ini dilaksanakan di Tebuireng, tempat kita bertabaruk pada muassis jam’iyah dan dzuriyah beliau,” pungkas mantan juru bicara Presiden Gus Dur ini. [suf]