Elon Musk bakal tetap mendukung Donald Trump. Padahal Donald Trump menentang orang-orang membeli mobil listrik.

Kandidat Presiden AS dari Partai Republic Donald Trump terang-terangan menentang mobil listrik. Dia juga menyebut akan mengakhiri subsidi sekaligus insentif yang diberikan untuk kendaraan tanpa asap tersebut, demikian dikutip Economic Times.

"Elon Musk mendukung saya dan dia adalah teman saya, dia orang yang baik dan cerdas tetapi saya menentang semua orang memiliki mobil listrik," kata Trump saat berbicara di konferensi Asosiasi Jurnalis Kulit Hitam Nasional, di Chicago.

"Jika Anda menginginkan mobil hybrid atau berbahan bakar bensin, kami memiliki lebih banyak bensin, di bawah kaki sendiri dibandingkan dari negara mana pun. Lebih banyak dari Arab Saudi, lebih banyak dari Rusia. Saya ingin menggunakan apa yang kita miliki, saya ingin menurunkan harga dan biaya," urainya lagi.

Kendati demikian, hal itu tak serta merta melunturkan dukungan dari orang-orang yang bermain di industri mobil listrik. Elon Musk contohnya. Sebagai produsen mobil listrik ternama di dunia, nyatanya Musk tetap menyatakan dukungannya untuk Trump. Kabarnya dukungan Musk untuk Trump itu tak lepas dari beberapa kepentingan CEO Tesla tersebut.

Keputusan Musk mendukung Trump disebut tak lepas dari alasan bisnis semata. Disebut-sebut Musk menginginkan persaingan lebih rendah dari perusahaan AS sekelas General Motors.

Di samping itu, ketika para produsen China berlomba-lomba menyajikan mobil listrik murah ada laporan bahwa China memanfaatkan perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada untuk melakukan hal ilegal dalam praktik perdagangan.

Banyak laporan yang menyebut China akan mendirikan pabrik di Meksiko dan mengekspor kendaraan listrik murah ke AS. Sementara itu, posisi Trump terhadap China sudah sangat jelas. Komitmen Trump untuk memungut tarif impor tinggi bagi kendaraan listrik asal China dipercaya bakal memberikan keuntungan untuk perusahaan Elon Musk.