Presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut bakal membangun banyak bendungan selama lima tahun mendatang. Jumlahnya mencapai 50 bendungan, kehadiran berbagai bendungan itu penting untuk menciptakan ketahanan pangan.

"Kita ini baru 300 bendungan, nanti selesai 60. Makanya dalam program itu (Prabowo-Gibran), insyallah bisa dibangun lagi lima tahun ke depan 50 bendungan," kata Basuki Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, mengatakan di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2024).

Menurut Basuki bendungan perlu dibangun karena tidak semua pulau di Indonesia punya bendungan. Kehadiran infrastruktur tersebut pun diperlukan tidak hanya untuk irigasi pertanian tetapi juga air baku.

Selama 10 tahun terakhir, Basuki menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah membangun 60 bendungan, total bendungan di Tanah Air saat ini mencapai 300 bendungan.

Pembangunan 60 bendungan itu berdampak terhadap meningkatkan irigasi air ke lahan, jumlahnya mencapai 19% sampai 20% dari total area irigasi nasional, angka ini sebelumnya bertengger 11% untuk total 7,3 juta hektare lahan.

"Dengan pembangunan 60 bedungan ini akan bisa menyuplai irigasi 19% atau 20% dari total area irigasi. Kenapa? karena kalau air dari bendungan berarti bisa menanam minimal 2 -3 kali setahun," jelasnya.

Sementara tanpa bendungan, Basuki mengatakan lahan pertanian hanya bisa memanen hasil paling banyak satu kali dalam setahun. Oleh sebab itu, ia menilai pembangunan bendungan diperlukan untuk mendorong ketahanan pangan Indonesia.

"Kalau tidak ada suplai irigasi air hanya dari run off saja, itu hujan, paling banyak 1 kali atau misalnya ada lahan 100 hektar kalau nggak ada air, irigasinya jadinya paling 100 hektare atau 115 hektare, tapi kalau dengan air bendungan bisa 200 hektare atau 250 hektare pola tanamnya, indeks tanamnya, itu saya kira," pungkasnya.