Sentimen
2 Agu 2024 : 15.37
Informasi Tambahan
Kasus: korupsi, nepotisme
Tokoh Terkait
Permintaan Maaf Jokowi Dinilai Tak Bisa Selesaikan Problem Bangsa Nasional 2 Agustus 2024
2 Agu 2024 : 15.37
Views 3
Kompas.com Jenis Media: Nasional
Permintaan Maaf Jokowi Dinilai Tak Bisa Selesaikan Problem Bangsa
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
- Permintaan maaf disampaikan Presiden
Joko Widodo
(Jokowi) sepatutnya dibedakan antara sosok sebagai individu dan kepala pemerintahan sekaligus negara.
Menurut pengamat politik Ray Rangkuti, dari permintaan maaf disampaikan Jokowi adalah dia sebagai personal dan presiden.
"Kalau sebagai personal bisa dimaafkan, kita bisa memaafkan, tetapi dalam konteks dia sebagai presiden, berbagai persoalan bangsa ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan minta maaf," kata Ray saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/8/2024).
Ray menganggap jika Jokowi menyampaikan permohonan maaf secara pribadi tetapi menyinggung soal kiprahnya kepemimpinannya selama ini maka sama saja mengalihkan tanggung jawab persoalan kebangsaan menjadi personal.
"Padahal sebagai persoalan kebangsaan harus dipertanggungjawabkan melalui forum lembaga negara. Contohnya soal IKN (Ibu Kota Nusantara), nepotisme yang merajalela karena dia mendukung anggota keluarganya dalam kontestasi politik, penanganan korupsi yang diperlemah dan revisi Undang-Undang KPK," ucap Ray. Ray menyampaikan, jika Jokowi memang berniat meminta maaf kepada rakyat maka seharusnya dia memaparkan poin-poin dan janji-janji apa saja yang menurutnya tidak terpenuhi, terkait kepentingan bangsa dan negara. "Apakah dia merasa bersalah mendorong nepotisme? Apakah dia merasa salah menyebarkan bansos yang sekarang seolah menjadi hal umum di mata masyarakat untuk mendapatkan dukungan politik? Poin apa saja yang menurut beliau sebagai langkah yang tidak tepat. Seharusnya seperti itu," papar Ray. Sebelumnya diberitakan, Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia jelang berakhirnya masa jabatan pada Oktober 2024. Permohonan maaf ini disampaikan Jokowi saat acara " Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka" di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/8/2024) malam. "Bapak/Ibu sekalian, Saudara-Saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor Kiai Haji Ma'ruf Amin, ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi. Dia kemudian mengajak hadirin untuk berdoa meminta pertolongan kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia dibantu dan dimudahkan menjadi bangsa yang maju. "Saya tidak sempurna. Saya manusia biasa. Kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala. Hanya milik Allah, kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," kata Jokowi. Presiden Jokowi akan mengakhiri dua periode jabatannya pada 20 Oktober 2024 dengan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
"Padahal sebagai persoalan kebangsaan harus dipertanggungjawabkan melalui forum lembaga negara. Contohnya soal IKN (Ibu Kota Nusantara), nepotisme yang merajalela karena dia mendukung anggota keluarganya dalam kontestasi politik, penanganan korupsi yang diperlemah dan revisi Undang-Undang KPK," ucap Ray. Ray menyampaikan, jika Jokowi memang berniat meminta maaf kepada rakyat maka seharusnya dia memaparkan poin-poin dan janji-janji apa saja yang menurutnya tidak terpenuhi, terkait kepentingan bangsa dan negara. "Apakah dia merasa bersalah mendorong nepotisme? Apakah dia merasa salah menyebarkan bansos yang sekarang seolah menjadi hal umum di mata masyarakat untuk mendapatkan dukungan politik? Poin apa saja yang menurut beliau sebagai langkah yang tidak tepat. Seharusnya seperti itu," papar Ray. Sebelumnya diberitakan, Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia jelang berakhirnya masa jabatan pada Oktober 2024. Permohonan maaf ini disampaikan Jokowi saat acara " Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka" di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/8/2024) malam. "Bapak/Ibu sekalian, Saudara-Saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor Kiai Haji Ma'ruf Amin, ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi. Dia kemudian mengajak hadirin untuk berdoa meminta pertolongan kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia dibantu dan dimudahkan menjadi bangsa yang maju. "Saya tidak sempurna. Saya manusia biasa. Kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala. Hanya milik Allah, kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," kata Jokowi. Presiden Jokowi akan mengakhiri dua periode jabatannya pada 20 Oktober 2024 dengan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (76.2%)