Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Manggarai, Tiongkok, Labuan Bajo
Tokoh Terkait
Labuan Bajo Banyak Diincar Turis, Kemenparekraf Siapkan Destinasi Baru
Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut Labuan Bajo kini telah menjadi salah satu destinasi pilihan turis, baik wisatawan Nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman). Hal ini karena Labuan Bajo memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan, pihaknya melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) siap melakukan peletakan batu pertama pembangunan Taman Parapuar sebagai daya tarik baru dan salah satu destinasi wisata alternatif di kawasan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pembangunan Taman Parapuar diharapkan dapat menjadikan Labuan Bajo sebagai salah satu pilihan destinasi wisata di Indonesia selain Bali. Ini mengingat daerah ini telah menjadi salah satu destinasi pilihan wisatawan, baik wisatawan atau turis ke Indonesia," katanya secara virtual pada Kamis (1/8/2024).
Berdasarkan data dari Global Dystribution System (GDS), pada 2024 terdapat 4,1 juta pencarian terkait Labuan Bajo. Selain itu, memang Labuan Bajo menjadi destinasi pelengkap di Indonesia selain Bali.
Menurutnya, dalam kurun waktu Januari-Juli 2024, volume pencarian Labuan Bajo ini telah mendekati angka tahun sebelumnya. Pada 2023, volume pencarian wilayah di NTT tersebut sepanjang Januari-Desember sebesar 4,9 juta pencarian.
Pada tahun ini, tercatat lima besar negara yang banyak melakukan pencarian terkait Labuan Bajo, yakni Singapura (285.000), Tiongkok (233.000), Malaysia (231.000), Hong Kong (103.000), dan Australia (66.200).
“Ini artinya Labuan Bajo sudah semakin dicari dan diminati masyarakat luas. Jadi, kami berharap dengan hadirnya daya tarik atau atraksi baru, ditambah meningkatnya penerbangan langsung ke wilayah ini, maka akan semakin meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang pada akhirnya menaikkan kesejahteraan masyarakat dari kegiatan pariwisata,” ungkap Nia Niscaya.
Plt Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh menjelaskan, rencananya ground breaking Taman Parapuar digelar pada 8 Agustus 2024. Pihaknya berharap dengan hadirnya Taman Parapuar sebagai salah satu kawasan dan destinasi baru, bisa membuat wisatawan punya lebih banyak lagi pilihan saat berwisata ke Labuan Bajo juga Flores, NTT pada umumnya.
Diakui, Taman Parapuar lokasinya sangat strategis, yakni di pusat kota Labuan Bajo. Wisatawan hanya membutuhkan waktu lima menit dari Bandara Internasional Komodo dan tujuh menit dari kawasan Marina Waterfront.
"Ini artinya satu lokasi yang strategis, yang bisa diakses dengan mudah, apalagi berada di ketinggian kurang lebih 238 meter di atas permukaan laut. Jadi pemandangannya sangat menantang, kita bisa menikmati sunset dan sunrise," jelas dia.
Tidak hanya itu, taman ini juga mengusung konsep wisata alam di dalam hutan, sehingga Taman Parapuar bisa menjadi destinasi wisata alternatif di Labuan Bajo menjelang uji coba penerapan penutupan berkala dan sistem buka tutup di Taman Nasional Komodo pada 2025.
"Upaya konservasi dari Taman Nasional ini benar-benar kami perhatikan dan tentu saja ini sebagai salah satu sumbangsih agar kita bisa melestarikan alam dan keindahan itu kita coba menjaga ekosistemnya. Kita ingin mendorong Parapuar ini menjadi salah satu destinasi alternatif yang dapat itu dikunjungi dengan mengutamakan kearifan lokal," pungkas Frans.
Sentimen: positif (99.8%)