Sentimen
Negatif (100%)
2 Agu 2024 : 09.34
Informasi Tambahan

Kasus: pembunuhan, Teroris

Tokoh Terkait
Ismail Haniyeh

Ismail Haniyeh

Israel Umumkan Lagi Kematian Petinggi Hamas, Mohammed Deif Tewas di Khan Yunis

2 Agu 2024 : 09.34 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, Mohammed Deif dilaporkan tewas dalam serangan yang diluncurkan oleh Israel penjajah ke wilayah Khan Yunis, Gaza pada pertengahan Juli lalu.

Berita kematian Deif baru diumumkan oleh Israel penjajah sehari setelah kabar pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran beredar.

Menurut militer Israel penjajah, pihaknya telah melancarkan serangan dengan jet tempur IDF pada 13 Juli 2024.

Berdasarkan hasil investigasi intelijen, Deif diduga tewas dalam serangan tersebut.

"IDF (Tentara Israel) mengumumkan bahwa pada tanggal 13 Juli 2024, jet tempur IDF menyerang di wilayah Khan Yunis, dan setelah penilaian intelijen, dapat dipastikan bahwa Mohammed Deif tewas dalam serangan itu," ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari AFP, Jumat, 2 Agustus 2024.

Menurut Israel penjajah, Deif adalah dalang di balik pembantaian yang terjadi pada 7 Oktober 2023 lalu.

"Deif memulai, merencanakan, dan melaksanakan pembantaian pada 7 Oktober," ucapnya.

Deif juga disebut-sebut masuk dalam daftar teroris internasional Amerika Serikat sejak 2015.

Kematian Pemimpin Hamas

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh terbunuh akibat serangan udara yang dilancarkan oleh Israel penjajah ke Teheran pada Rabu dini hari waktu setempat.

Agresi dilakukan beberapa jam setelah para zionis membunuh seorang komandan tinggi Hizbullah di Beirut.

Hamas mengutuk serangan Israel dan menyebutnya sebagai eskalasi serius. Mereka khawatir kematian pemimpinnya akan memicu konflik regional yang lebih luas di Gaza.

Kendati pemimpinnya telah gugur, pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri menegaskan pihaknya tak akan membiarkan Israel penjajah mendapatkan apa yang mereka mau.

"Eskalasi serius yang tidak akan mencapai tujuannya", kata pejabat Hamas Sami Abu Zuhri.

Di samping itu, Rusia, Turki, hingga Lebanon turut mengecam pembunuhan pemimpin Hamas, Haniyeh di Teheran.

Pasalnya, saat diserang, tokoh tersebut sedang berpartisipasi dalam upacara pelantikan presiden baru Iran yang dianggap sebagai 'garis merah' bagi Israel.

"Kami tidak menyangka akan diserang. Kami pikir ini adalah garis merah yang harus dipatuhi Israel," katanya sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga mencela ulah Israel, dan menyebut mereka sebagai pengecut dan pembuat onar.

Pembunuhan pemimpin Hamas bukanlah hal yang aneh. Pendiri Hamas, Sheikh Ahmed Yasin dibunuh pada tahun 2004.

Sebulan kemudian pemimpin senior lainnya Abdel Aziz al Rantisi juga dibunuh oleh Israel. Hanya masalah waktu sebelum jangkauan Israel meluas hingga ke kepemimpinan kelompok saat ini.***

Sentimen: negatif (100%)