PIKIRAN RAKYAT - Satu jemaah haji Indonesia yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi diantar pulang oleh tim Kantor Urusan Haji (KUH) pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah. Ini merupakan pemulangan perdana jemaah haji Indonesia yang dirawat setelah berakhirnya operasional ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Operasional ibadah haji 1445 H dinyatakan selesai oleh Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas pada 25 Juli 2024. Saat itu, tercatat masih ada 46 jemaah haji yang dirawat di RS Arab Saudi. Sebanyak 1 jemaah di rawat di Jeddah, 25 jemaah di Mekah, dan 20 jemaah dirawat pada beberapa rumah sakit di Madinah. Selama menjalani perawatan, mereka dipantau oleh tim KUH KJRI Jeddah.

“Alhamdulillah, hari ini Tim KUH KJRI Jeddah terbang ke Indonesia untuk mengantar jemaah haji atas nama Siswoyo bin Soetopo, jemaah kloter (kelompok terbang) 66 Embarkasi Surabaya atau SUB 66,” terang Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, di Jeddah, Kamis, 1 Agustus 2024.

Sebelumnya, Siswoyo dirawat di RS Awwad Al Bishri Mekah sejak 30 Juni 2024. Setelah menjalani perawatan, dia dinyatakan layak terbang dan bisa kembali ke Tanah Air.

“Ini adalah pemulangan perdana jemaah haji Indonesia yang dirawat di RS Arab Saudi hingga pascaoperasional. Mereka didampingi oleh Tim KUH, yaitu Zainal Abidin dan Syamsul Bahri,” sebut Nasrullah.

Disebutkannya, rombongan sudah terbang pada pukul 12.50 waktu Arab Saudi (WAS), dengan menggunakan maskapai Saudia Airlines. Mereka dijadwalkan akan mendarat di Indonesia pada Jumat, 2 Agustus 2024, pukul 3.00 WIB.

Nasrullah menambahkan, dari 46 jemaah yang dirawat hingga berakhirnya operasional haji, ada 8 jemaah yang wafat di Arab Saudi. Dengan demikian, saat ini masih ada 37 jemaah yang masih menjalani perawatan. Sebanyak 21 jemaah dirawat di sejumlah RS di Mekah, 15 jemaah dirawat di RS yang ada di Madinah, dan 1 jemaah dirawat di RS Jeddah. Mereka akan diantar pulang ke Tanah Air jika secara medis sudah dinyatakan layak terbang oleh otoritas kesehatan Arab Saudi.

“Tim KUH terus melakukan pemantauan. Selama menjalani perawatan, biaya ditanggung Pemerintah Arab Saudi. Kita doakan, semoga jemaah yang masih menjalani perawatan lekas sehat. Semoga jemaah yang wafat mendapat tempat terbaik di sisi Allah. Aamiin,” ucapnya.***