Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: pembunuhan, penembakan
Tokoh Terkait
Ismail Haniyeh
Bunuh Pemimpin Hamas, Presiden Palestina Cela Israel: Pengecut
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional
PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh terbunuh akibat serangan udara yang dilancarkan oleh Israel penjajah ke Teheran pada Rabu dini hari waktu setempat.
Agresi dilakukan beberapa jam setelah para zionis membunuh seorang komandan tinggi Hizbullah di Beirut.
Hamas mengutuk serangan Israel dan menyebutnya sebagai eskalasi serius. Mereka khawatir kematian pemimpinnya akan memicu konflik regional yang lebih luas di Gaza.
Kendati pemimpinnya telah gugur, pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri menegaskan pihaknya tak akan membiarkan Israel penjajah mendapatkan apa yang mereka mau.
"Eskalasi serius yang tidak akan mencapai tujuannya", kata pejabat Hamas Sami Abu Zuhri.
Di samping itu, Rusia, Turki, hingga Lebanon turut mengecam pembunuhan pemimpin Hamas, Haniyeh di Teheran.
Pasalnya, saat diserang, tokoh tersebut sedang berpartisipasi dalam upacara pelantikan presiden baru Iran yang dianggap sebagai 'garis merah' bagi Israel.
"Kami tidak menyangka akan diserang. Kami pikir ini adalah garis merah yang harus dipatuhi Israel," katanya sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga mencela ulah Israel, dan menyebut mereka sebagai pengecut dan pembuat onar.
Pembunuhan pemimpin Hamas bukanlah hal yang aneh. Pendiri Hamas, Sheikh Ahmed Yasin dibunuh pada tahun 2004.
Sebulan kemudian pemimpin senior lainnya Abdel Aziz al Rantisi juga dibunuh oleh Israel. Hanya masalah waktu sebelum jangkauan Israel meluas hingga ke kepemimpinan kelompok saat ini.
Rencana Israel SebelumnyaIsrael Penjajah mengumumkan rencananya untuk menembaki kota di selatan Lebanon, demi membalas serangan diduga Hizbullah di Dataran Tinggi Golan.
Sumber di Lebanon mengatakan, Israel melakukan penembakan besar-besaran di kota Houla. Demikian laporan situs berita Quds Palestina.
Serangan yang dilaporkan terhadap Houla, terletak kurang dari satu kilometer di atas perbatasan dari Galilea.
Serangan terjadi ketika sebagian besar wilayah selatan Lebanon bersiap menghadapi pembalasan Israel atas serangan roket di lapangan sepak bola Golan, yang menewaskan 12 anak dari komunitas Druze, pada Sabtu, 27 Juli 2024.
Tidak ada komentar dari militer mengenai laporan penembakan di Houla atau laporan sebelumnya mengenai serangan Israel di tempat lain di Lebanon selatan.***
Sentimen: negatif (99.9%)