Blitar (beritajatim.com) – Banyaknya perlintasan sebidang alias perlintasan tak berpalang yang tersebar di Kabupaten Blitar membuat pemerintah setempat bertekad untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas.

Salah satu langkahnya adalah dengan prioritas anggaran untuk pembangunan palang pintu dan pos maupun petugas jaga demi mengurangi risiko kecelakaan.

Hal ini disampaikan Bupati Blitar Rini Syarifah saat penyerahan palang pintu dan pos jaga JPL 176 oleh PT Wantech Indonesia Jaya di Desa Bence Kecamatan Garum.

Rini mengatakan, selain APBD, juga akan ada dukungan dari berbagai sumber, seperti program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) hingga CSR (Corporate Social Responsibility) dari pihak swasta.

“Yang hari ini kita anggarkan dan tahun 2023 itu ada 15 palang pintu kereta, sehingga PR kita ada 34, dan kami sangat berharap dari Dinas Perhubungan Provinsi ada 5 palang pintu kereta yang dianggarkan di PAK nanti mudah-mudahan disetujui oleh Pj gubernur,” kata Rini.

Untuk diketahui, sampai hari ini tercatat 69 perlintasan sebidang yang berada di sepanjang jalur kereta api di Kabupaten Blitar.

Dari jumlah itu, hanya 10 lintasan yang memiliki palang dan dijaga petugas. Sisanya, tidak berpalang pintu.

“Kami juga mengusulkan kepada KAI untuk normalisasi (penutupan) JPL bagi kendaraan roda 4 pada perlintasan yang memiliki luas jalan kurang dari 2 meter,” tambahnya.

Bupati Rini Syarifah mengimbau masyarakat berhati-hati saat melintasi perlintasan meskipun sudah ada palang pintu.

“Meskipun di perlintasan ini telah terpasang palang pintu, agar tetap selalu berhati-hati apabila melintasi jalan perlintasan. Harus tengok kanan, tengok kiri, pastikan aman baru melintas. Ingat keselamatan perjalanan kita tidak hanya ditentukan oleh sarana dan prasarana jalan yang ada, tetapi juga sangat ditentukan dari perilaku di jalanan pula,” pungkasnya [owi/aje]