Sentimen
Negatif (88%)
30 Jul 2024 : 12.28
Informasi Tambahan

BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Institusi: Telkom University

Tokoh Terkait

Memanas, Turki dan Israel Saling Tebar Ancaman Imbas Situasi di Gaza

30 Jul 2024 : 12.28 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT - Situasi antara Israel dan Turki semakin memanas setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, melontarkan kata-kata ancaman kepada Israel imbas dari serangan kepada Palestina yang tidak pernah usai. Erdogan bahkan mengancam akan melakukan intervensi militer dalam serangan Israel setelah sebelumnya menutup impor-ekspor dengan negara tersebut dua bulan yang lalu. Di satu sisi, Israel juga akan balas dendam dengan membatalkan perjanjian perdagangan bebas dengan Turki.

Sebelum Erdogan menyampaikan pidato ancaman terhadap Israel, kedua negara sudah terlibat dalam perang-perang kata selama genosida di Gaza berlangsung. Kedua negara saling melontarkan ancaman dan hinaan kepada satu sama lain. Erdogan menegaskan bahwa serangan Israel atas Palestina di Gaza sangat erat kaitannya dengan hati nurani dan hak manusia.

Saling Perang Kata-kata

Usai pidato Erdogan tersebut, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, melontarkan kritikan pedas kepada Erdogan yang dianggap akan “mengikuti jejak” mantan diktator Irak, Saddam Hussein, jika benar-benar akan melakukan intervensi militer dan menyerang Israel.

Sebagai balasan atas pernyataan tersebut, Turki lewat Kementerian Luar Negeri juga melontarkan kritikan pedas kepada pemimpin Israel yang kini dipimpin oleh Benjamin Netanyahu. Mereka membandingkan Perdana Menteri Israel tersebut seperti Adolf Hitler lewat postingan di sosial media.

“Seperti halnya Hitler yang melakukan genosida berakhir, demikian pula Netanyahu yang melakukan genosida,” kata Kementerian Luar Negeri Turki.

"Sama seperti Nazi yang melakukan genosida dimintai pertanggungjawaban, demikian pula mereka yang mencoba menghancurkan Palestina," lanjut postingan tersebut. "Umat manusia akan mendukung Palestina. Anda tidak akan dapat menghancurkan Palestina.”

Turki Ancam Lakukan Intervensi Militer

Selama 10 bulan terakhir genosida Israel atas Palestina di Gaza terjadi, Erdogan konsisten mengeluarkan sindiran keras terhadap Israel. Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera, dalam pidatonya di Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) pada hari minggu waktu setempat, Erdogan menyampaikan gagasan bahwa Turki dapat melakukan intervensi militer untuk melindungi Palestina dan melakukan serangan balik terhadap Israel.

Gagasan ini diprediksi akan sungguhan terjadi mengingat Turki sebelumnya juga pernah melakukan intervensi militer terhadap perang di wilayah negara lain. Intervensi tersebut terjadi di tahun 2020 saat Turki mendukung pemerintahan Perdana Menteri Libya, Abdul Hamid. Turki saat itu mengirim tentara ke Libya untuk mendukung pemerintahan Abdul Hamid yang saat itu sedang terpecah belah.

"Kita harus sangat kuat agar Israel tidak bisa melakukan hal-hal konyol ini kepada Palestina. Sama seperti kita memasuki Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita bisa melakukan hal serupa kepada mereka," katanya dalam pidato di depan Partai Keadilan dan Pembangunan.

JIka Erdogan memutuskan untuk melancarkan strategi tersebut terhadap Israel, maka Menteri Luar Negeri Turki jadi orang yang sangat mendukung langkah Erdogan dan bahkan dirinya menyanjung Erdogan sebagai sosok yang memperhatikan hati nurani manusia. Dalam sebuah unggahan di X pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan membanggakan bahwa Erdogan “telah menjadi suara hati nurani umat manusia”.

"Lingkaran Zionis internasional, khususnya Israel, yang ingin membungkam suara yang benar ini, sangat khawatir," tulisnya. "Sejarah berakhir dengan cara yang sama bagi semua pelaku genosida dan pendukung mereka.”

Israel Ancam Balik Turki

Ancaman dari Turki tersebut direspon oleh Israel yang kabarnya akan mengancam balik Turki dengan membatalkan perjanjian perdagangan bebas dengan Turki. Sebelumnya, Turki telah menghentikan secara bertahap kerja sama ekspor-impor dengan Israel dengan alasan kemanusiaan imbas situasi kacau akibat genosida di Gaza.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, yang memberi isyarat bahwa kerja sama perdagangan antara keduanya akan dihentikan. Menteri Keuangan Israel tersebut menambahkan tidak akan membuka kembali perjanjian dengan Turki sampai dengan Turki mampu mencari presiden baru yang “waras dan tidak membenci Israel”. (Telkom University/Naufal Rafif Teddyantho)***

Sentimen: negatif (88.9%)