Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Washington, Roma
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Benjamin Netanyahu Tambah Syarat dan Tuntutan, Hamas: Strategi Menunda, Menghindari Kesepakatan
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional
PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu disebut sengaja mencegah gencatan senjata di Gaza, dengan menambahkan syarat dan tuntutan baru pada proposal mereka yang didukung Amerika Serikat (AS), setelah pembicaraan terakhir dilakukan melalui mediator.
Syarat dan ketentuan baru itu diumumkan Senin, 29 Juli 2024. Hamas mengatakan, mereka menerima tanggapan terbaru dari Israel, setelah pembicaraan di Roma yang melibatkan Israel, Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar.
“Jelas dari apa yang disampaikan para mediator bahwa Netanyahu telah kembali ke strategi penundaan, penghindaran, dan menghindari mencapai kesepakatan dengan menetapkan kondisi dan tuntutan baru,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Selasa, 30 Juli 2024.
Mereka menuduh Netanyahu menarik diri dari proposal yang sebelumnya diajukan oleh para mediator. Padahal, menurut mereka, perjanjian sudah didasarkan pada semua kemauan Israel.
Washington, yang mensponsori perundingan tersebut, telah berulang kali mengatakan bahwa kesepakatan sudah hampir tercapai. Pembicaraan terbaru adalah mengenai proposal yang diumumkan Presiden Joe Biden pada bulan Mei 2024 lalu.
Hamas menginginkan perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza, sementara Netanyahu mengatakan konflik hanya akan berhenti setelah Hamas dihancurkan sepenuhnya.
Mediator Qatar dan Mesir, yang didukung oleh AS, telah berulang kali mengatakan bahwa pintu untuk perundingan lebih lanjut tetap terbuka, dengan Israel dan Hamas menyuarakan kesiapan untuk melanjutkan perundingan tersebut.
Gaza Jadi Gudang PenyakitPerang Israel di Gaza telah merusak dan menghancurkan sistem pembuangan limbah dan air, hingga limbah telah tumpah ke jalan-jalan di dekat beberapa kamp pengungsi Palestina.
Pekan lalu, PBB melaporkan bahwa selain terdeteksinya virus polio, terjadi peningkatan luas kasus Hepatitis A, disentri, dan gastroenteritis seiring dengan memburuknya kondisi sanitasi di Gaza.
“Ini hanyalah permulaan dari gelombang penyakit yang akan dihadapi Jalur Gaza,” kata Hind Khoudary dari Al Jazeera, melaporkan dari Deir-al Balah di Gaza tengah.
“Warga Palestina selama ini tinggal di tenda-tenda darurat tanpa kamar mandi, tanpa kebersihan, tanpa akses terhadap air dan sanitasi. Limbah ada di mana-mana,” katanya. ***
Sentimen: negatif (66.6%)