Sentimen
Positif (96%)
29 Jul 2024 : 17.56
Informasi Tambahan

BUMN: Indonesia Battery Corporation (IBC)

Kab/Kota: Karawang

Tokoh Terkait

Pabrik Sel Baterai EV 10 Giga Watt Kawarang Ditarget Tuntas Akhir 2024

30 Jul 2024 : 00.56 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko mengungkapkan pembangunan pabrik sel baterai oleh PT Indonesia Battery Corporation (IBC) yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat, ditargetkan rampung pada akhir tahun 2024 ini.

Moeldoko mengatakan bahwa pabrik yang memiliki kapasitas produksi baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) hingga 10 gigawatt (GW) tersebut hingga saat ini masih berprogres pembangunannya dan diharapkan akan selesai pada akhir 2024 mendatang.

"IBC telah memulai pembangunan pabrik sel baterai 10 giga di Karawang dan target pada akhir 2024 kira-kira nanti, tapi sampai sekarang belum selesai, diharapkan pada akhir 2024 nanti selesai," bebernya dalam acara International Battery Summit di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Adapun, Moeldoko mengungkapkan Indonesia sendiri memiliki posisi yang kuat pada industri baterai terintegrasi di dunia. Hal itu dikatakan lantaran Indonesia merupakan salah satu negara dengan ekonomi global terbesar, nomor 16 ekonomi terbesar di dunia di tahun 2020, dan nomor 5 perekonomian terbesar di dunia di tahun 2045.

"Dengan menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar untuk kendaraan listrik, dan potensi penjualan kendaraan pada roda 2 diproyeksikan. Kurang lebih 8 jutaan unit pada tahun 2025. Tapi saya juga ini terlalu optimis ya. Sementara kendaraan roda 4 diperkirakan mencapai 2 juta unit," terang Moeldoko.

Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan pengembangan industri baterai EV di Indonesia didukung oleh permintaan akan baterai EV domestik yang tinggi. Moeldoko menyebutkan hingga tahun 2035 mendatang, proyeksi kebutuhan permintaan baterai EV di Indonesia bertumbuh dari 20 GW dari tahun 2030 menjadi 59 GW pada tahun 2035 mendatang.

"Beberapa tahun yang lalu kita masih kesulitan mencari atau membeli mobil listrik, tapi sekarang sudah bermunculan ya sangat kompetitif berbagai merek-merek baru sudah mulai ada di Indonesia," imbuhnya.

Dengan begitu, Moeldoko menilai Indonesia memiliki kesempatan yang besar dalam mengembangkan industri baterai EV. Dia menegaskan jangan sampai Indonesia hanya memiliki bahan utama pembuatan baterai EV namun hanya dimanfaatkan oleh pihak luar.

"Kita bisa dan saya sudah memulai itu. Saya sudah memulai untuk menyiapkan untuk membangun baterai listrik dengan seluruh material dari Indonesia. Tidak ada yang impor," tandasnya.


(haa/haa)

Sentimen: positif (96.8%)