Sentimen
Negatif (98%)
29 Jul 2024 : 09.23
Informasi Tambahan

Kasus: penembakan, pengangguran, Insiden penembakan

Situasi Politik AS Kembali Stabil, Imbal Hasil SUN Diprediksi Turun

29 Jul 2024 : 16.23 Views 3

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com- Imbal hasil (yield) surat utang negara (SUN) diperkirakan mengalami penurunan pada pekan ini sejalan membaiknya situasi politik pasca-penembakan mantan Presiden AS Donald Trump serta data ekonomi AS. Imbal hasil SUN tenor 10 tahun diperkirakan bergerak pada rentang 6,8%-7,2%.

Analis pendapatan tetap PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Ahmad Nasrudin mengatakan, faktor Pemilu AS tidak akan memberikan sentimen signifikan pada pasar SUN. Hal ini disebabkan kondisi pasar relatif stabil setelah insiden penembakan Donald Trump dan mundurnya Joe Biden. Ia menekankan rilis data ekonomi dan keputusan ekonomi akan lebih berdampak pada pergerakan SUN.

"Pasar SUN pekan ini diperkirakan cenderung sideways, mirip dengan pekan lalu. Tidak ada sentimen kuat yang akan membawa pasar SUN untuk naik atau turun tajam. Pasar masih menunggu sinyal The Fed mengenai arah kebijakan moneter ke depan," jelas dia kepada Investor Daily, Senin (28/7/2024).

Meskipun ada sinyal dovish dari Ketua The Fed, Ahmad menjelaskan, kepastian tentang kapan suku bunga akan turun masih belum jelas dan memerlukan lebih banyak data untuk konfirmasi. Selain itu, bank sentral di Eropa masih menghadapi tekanan inflasi yang membuat mempertahankan suku bunga.

Ahmad mengatakan yield SUN 10 tahun yang diperkirakan bergerak pada rentang 6,8%-7,2%. Ia memperkirakan yield akan sedikit turun dibandingkan penutupan pekan sebelumnya 6,984%.

Sementara sentimen dalam negeri, kata dia, pasar akan menantikan rilis data inflasi yang diperkirakan masih dalam rentang target Bank Indonesia (BI) serta cadangan devisa. 

Dari eksternal, keputusan The Fed dan Bank of England (BoE) akan menjadi fokus pasar. The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga, sementara BoE akan mulai melakukan pemangkasan. "Selain itu, data pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) Euro, inflasi di Jerman, dan pengangguran AS akan dinantikan pasar," kata dia.

Sentimen: negatif (98.1%)