Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengumumkan langkah tegas untuk memperketat pengawasan distribusi LPG 3 kg bersubsidi di Surabaya. Hal ini, kata dia, untuk memastikan subsidi tepat sasaran, hanya dinikmati oleh warga miskin yang benar-benar membutuhkan.

“Semua penjual LPG nanti harus membuat laporan untuk siapa saja yang beli 3 kilogram. Kita tegak lurus, karena kalau untuk kepentingan umat ya kita harus tegak lurus,” tegas Eri Cahyadi usai Sholat Jumat di Masjid Muhajirin, Jumat (7/6/2024),

Eri tidak main-main. Dia menyoroti fenomena banyaknya warga mampu yang memanfaatkan LPG bersubsidi, merugikan masyarakat miskin yang seharusnya menjadi prioritas.

“Semua subsidi itu, adalah untuk orang-orang yang benar-benar membutuhkan. Wong sugih, ojo jaluk subsidi (orang kaya, jangan minta subsidi),” ujarnya dengan nada tegas.

Eri mengimbau masyarakat mampu untuk beralih ke LPG 12 kg, terutama bagi mereka yang memiliki usaha. Eri menyadari kebijakan ini mungkin akan menuai kritik, namun dia yakin ini demi kepentingan rakyat miskin. “Tapi kadang kalau ditertibkan, diperketat, kita dibilang tidak pro rakyat. Rakyat yang mana? Yang miskin kan kasihan.Kalian yang mampu jangan mengambil terlalu banyak, belilah 12 kilogram,” pungkasnya. [kun]