Sentimen
Negatif (72%)
25 Jul 2024 : 11.47
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Riyadh

Kasus: pembunuhan

Partai Terkait

Putra Mahkota Saudi Tak Senang Jika Kamala Harris Jadi Presiden AS

25 Jul 2024 : 18.47 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Internasional

Riyadh -

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dilaporkan tidak suka dengan kemungkinan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menjadi Presiden AS selanjutnya. Sosok Harris yang dikenal sangat liberal dan merupakan mantan jaksa terkemuka AS dinilai memicu kekhawatiran MBS.

Seperti dilansir Business Insider, Kamis (25/7/2024), pakar intelijen dan pandangan strategis di forum think-tank Stimson Center, Matthew Burrows, menyebut MBS kemungkinan akan mewaspadai Harris jika dia nantinya terpilih menjadi Presiden AS, menggantikan Presiden Joe Biden.

"Seorang kandidat presiden yang liberal seperti Kamala Harris, yang dekat dengan para aktivis hak asasi manusia, juga akan mengkhawatirkan," ujar Burrows yang merupakan anggota senior tim peneliti Stimson Center.

MBS, menurut Burrows, khawatir jika di bawah Harris yang liberal, Partai Demokrat akan lebih vokal mengenai "catatan hak asasi manusia Saudi yang suram".

Biden sebelumnya berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap Riyadh, terutama setelah pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi tahun 2018.

Sementara Harris dalam kampanyenya tahun 2020 lalu, sempat menyampaikan pernyataan kritis soal pembunuhan Khashoggi. Dia menyebut pembunuhan Khashoggi sebagai "serangan terhadap jurnalis di mana pun" dan mendukung undang-undang di Senat AS untuk mempublikasikan lebih banyak informasi tenang kematian Khashoggi pada saat itu.

Pada saat yang sama, Harris juga menegaskan bahwa AS perlu untuk "secara mendasar mengevaluasi kembali hubungan dengan Arab Saudi, menggunakan pengaruh kita untuk membela nilai-nilai dan kepentingan Amerika".

Lihat juga Video: Biden Bicara Alasan Mundur dari Pilpres AS

Sentimen: negatif (72.7%)