Sentimen
Positif (99%)
28 Jul 2024 : 15.39
Informasi Tambahan

Kasus: stunting

Tokoh Terkait
joko widodo

joko widodo

Amran Sulaiman

Amran Sulaiman

Arief Prasetyo

Arief Prasetyo

Setelah 39 Tahun, Presiden Jokowi Akan Terima Penghargaan Agricola Medal dari FAO

28 Jul 2024 : 22.39 Views 3

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, Indonesia segera mendapat penghargaan sebagai salah satu negara dengan ketahanan pangan terbaik di dunia. Ia mengatakan penghargaan Agricola Medal dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) akan diberikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 30 Agustus 2024 mendatang.

"Kesuksesan pengelolaan pangan Indonesia ditandai dengan adanya penghargaan, yang insyaallah akan diterima oleh Bapak Presiden Jokowi dari FAO. Kita mendapatkan penghargaan ketahanan pangan terbaik, dan menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Ini luar biasa," kata Amran di acara Festival Pangan Nusantara Bapanas di GBK, Jakarta, Minggu (28/7/2024).

Kepala Bapanas Arief Prasetyo menjelaskan, Presiden Jokowi merupakan presiden kedua Indonesia yang diberikan penghargaan Agricola Medal, setelah 39 tahun lamanya. Dahulu penghargaan itu diberikan kepada Presiden Soeharto. Arief mengatakan, penghargaan itu tidak banyak diberikan kepada pemimpin negara di dunia.

"Agricola Medal ini merupakan pemberian penghargaan kepada pimpinan negara dalam hal ini presiden, dahulu pernah Jacques Chirac (mantan Presiden Prancis), kemudian Presiden China, terakhir Irlandia ya, dan ini diberikan kepada Presiden Jokowi. Penghargaan FAO yang terakhir diberikan itu 39 tahun lalu. 39 tahun lalu pada 1985 diberikan kepada Presiden Soeharto," ungkap Arief.

Lanjut Arief, penghargaan ini diberikan lantaran pemerintah Indonesia dinilai berhasil memerangi kelaparan dan kemiskinan.

"Kita berbangga, karena Agricola Medal ini diberikan karena seluruh jajaran memerangi kelaparan kemiskinan. Jadi, negara kita saat ini punya Badan Pangan Nasional, kita punya food aid atau bantuan pangan untuk mengurangi resiko stunting. Kita punya ketahanan pangan saat ini juga naik, dan kita bisa mengurangi food loss and waste," sambung Arief.

Sementara itu, Arief mengatakan bahwa saat ini Indonesia memiliki tingkat makanan terbuang hingga 31%. Oleh karena itu, Bapanas mengampanyekan gerakan stop boros pangan untuk menekan angka tersebut.

"Stop boros pangan, kami sedang kampanye stop boros pangan. Food loss and waste Indonesia itu itu losses-nya 14%, waste-nya 17%, jadi total 31%, sehingga Bapanas menginisiasi mengurangi food loss and waste," kata Arief.

Arief mengatakan bahwa untuk menuju ketahanan pangan, Indonesia tidak hanya perlu meningkatkan produksi pangan, tetapi juga berperilaku ramah makanan.

"Kita betul telah meningkatkan produksi, memperluas lahan, intensifikasi, tetapi kalau sudah jadi makanan, jangan dibuang," pungkas Arief.

Sentimen: positif (99.6%)