Sentimen
Negatif (57%)
27 Jul 2024 : 13.17
Informasi Tambahan

Kasus: Tragedi Kudatuli

Partai Terkait

Pesan Megawati di Peringatan Kudatuli: PDIP Partai Sah, Tidak Bisa Diperlakukan Sembarangan - Page 3

27 Jul 2024 : 20.17 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, memberikan pesan dalam peringatan peristiwa kerusuhan dua puluh tujuh juli atau Kudatuli. Peristiwa penyerangan di Kantor PDI itu terjadi pada 27 Juli 1996 silam.

Pesan Megawati itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto dalam pidatonya di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2024).

Adapun Megawati mengikuti acara peringatan Kudatuli secara daring. Megawati menegaskan bahwa PDIP adalah partai politik (Parpol) yang sah, sehingga tidak boleh diperlakukan sembarangan.

"Ibu Megawati Soekarnoputri berpesan kepada kita semua bahwa kita adalah partai yang sah, bahwa kita juga warga negara yang sah, yang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Karena itulah kita tidak bisa diperlakukan sembarangan seakan-akan kita bukan warga negara Indonesia, seakan-akan kita bukan pemilik Republik Indonesia," kata Hasto.

Hasto juga bercerita bahwa Megawati sejak kecil telah mengalami berbagai macam kejadian, termasuk sejak era kolonialisme hingga harus hidup dalam pengungsian. Artinya, lanjut Hasto, Megawati bukan hanya sekedar saksi sejarah, tapi juga pelaku sejarah.

"Itu yang mengajarkan bahwa Republik ini dibangun dengan tidak mudah, Republik ini dibangun dengan pengorbanan jiwa raga semuanya sebagaimana dikatakan di dalam Widji Thukul itu adalah demi-demi kedaulatan rakyat itu sendiri," ucap Hasto.

Oleh sebab itu, Hasto menyerukan agar kader dan simpatisan PDIP dapat memahami arti penting peristiwa Kudatuli. Hasto mengajak kader PDIP untuk menggelorakan semangat perlawanan jika suara dibungkam oleh kekuasaan yang otoriter.

"Dengan memperingati Kudatuli ini kita terus turun ke bawah, kita terus gelorakan semangat perjuangan ini sekaligus mengingatkan kalau yang namanya watak kekuasaan," kata Hasto.

Sentimen: negatif (57.1%)