Sentimen
Negatif (100%)
26 Jul 2024 : 21.54

Pemimpin Hamas di Tepi Barat Tewas dalam Tahanan Israel

26 Jul 2024 : 21.54 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin Hamas di Tepi Barat dilaporkan meninggal dunia dalam tahanan Israel penjajah. Pejabat senior itu tewas, setelah dipindahkan ke penjara Ramon di Israel selatan.

Laporan itu disampaikan Komisi Urusan Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan pada Jumat 26 Juli 2024. Pemimpin hamas yang tewas itu adalah Mustafa Muhammad Abu Ara (63), yang telah dipenjara beberapa kali sejak 1990.

"Sebelum penangkapan terbarunya pada 30 Oktober 2023, Abu Ara menderita masalah kesehatan yang serius dan membutuhkan tindak lanjut medis yang intensif," kata badan pemerintah Palestina.

"Akan tetapi, sejak penangkapannya, Sheikh Abu Ara telah menghadapi kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, sama seperti semua tahanan," tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Middle East Eye.

Komisi itu mengungkapkan bahwa Mustafa Muhammad Abu Ara menjadi sasaran pengabaian medis dan penyiksaan. Mereka menambahkan, sekitar 5.000 warga Palestina telah ditahan oleh Israel penjajah sejak genosida dimulai, tanpa informasi apa pun yang diberikan tentang mereka.

Kematian Abu Ara meningkatkan jumlah tahanan Palestina yang telah meninggal dalam tahanan Israel penjajah menjadi lebih dari 55 sejak pembantaian pada 7 Oktober 2023.

Genosida Israel di Gaza Makin Menggila

Tak hanya satu titik, kini Israel Penjajah kerap menargetkan serangan di banyak lokasi secara bersamaan. Gelombang baru serangan udara telah dilancarkan jet tempur Israel.

Serangan terbaru ini menargetkan segala penjuru di Jalur Gaza, yaitu, Khan Younis di selatan, kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah, dan Kota Gaza di utara daerah kantong tersebut. Demikian laporan Koresponden Al Jazeera di lapangan.

Pasukan militer Israel tak segan menembakkan peluru tajam ke mobil ambulans yang mengevakuasi orang terluka di selatan Khan Younis.

Seiring invasi darat mematikan oleh pasukan Israel semakin meluas, IOF kini sudah tak lagi 'malu-malu'. Serangan jauh lebih blak-blakan dan tanpa pandang bulu.

Kekebalan hukum yang melekat pada Israel Penjajah membuat tantara mereka mengupayakan pembantaian etnis secara kian terang-terangan.

Tak hanya bagi yang tewas, yang hidup pun tidak kalah menderita. Pengungsi Palestina saat ini terpaksa mencari perlindungan di pemakaman di Khan Younis, Gaza.

Hal ini lantaran kepadatan penduduk berlebihan, serta serangan Israel Penjajah yang yang berulang kali dan tiada henti. Sukar mendirikan tenda dengan perpindahan yang terlalu konstan, sehingga banyak dari warga yang singgah di pemakaman.

Sementara itu, ada cahaya kecil dalam kegelapan Gaza. Pasalnya, sebelas warga Palestina dibebaskan dari penjara Israel termasuk seorang anak laki-laki berusia 17 tahun.

Kepada Al Jazeera, ia mengatakan bahwa dia disiksa karena mendapatkan informasi tentang Hamas dan keberadaan tawanan yang ditahan di Gaza.

Korban tewas di Gaza Tembus 39.145

Jumlah warga Palestina yang tewas akibat genosida mematikan Israel penjajah terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, kini telah melonjak menjadi 39.145. Sumber medis menambahkan bahwa setidaknya 90.257 lainnya juga terluka dalam pembantaian gila-gilaan itu.

"Setidaknya 55 orang tewas dan 110 lainnya terluka dalam serangan Israel yang terjadi dalam 24 jam terakhir," katanya.

Sumber mengatakan bahwa banyak korban masih terjebak di bawah puing-puing dan di jalan, karena tim penyelamat masih tidak dapat menjangkau mereka.

Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa anak-anak menjadi yang paling terdampak dari genosida di Jalur Gaza, di tengah pengungsian dan ketakutan kehilangan masa kecil mereka.

"Rekan-rekan UNRWA kami terus menyediakan kegiatan psikologis, sosial, dan rekreasi untuk memberi anak-anak rasa normal sebanyak mungkin," tuturnya.

"Anak-anak harus bisa menjadi anak-anak," ucap UNRWA menambahkan, dikutip dari Wafa News.

Petugas komunikasi UNRWA, Louise Wateridge mengatakan bahwa Israel penjajah telah menempatkan lebih dari 80 persen daerah di Jalur Gaza di bawah perintah evakuasi, dan ribuan warga Palestina terus melarikan diri lagi dari Khan Younis.***

Sentimen: negatif (100%)