Sentimen
Positif (96%)
26 Jul 2024 : 19.11

Dinosaurus Ternyata Membantu Penyebaran Buah Anggur, Ini Sejarahnya

26 Jul 2024 : 19.11 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT - Berkurangnya dinosaurus setelah adanya kepunahan massal memungkinkan anggur yang sekarang kita kenal menyebar dan berkembang. Tim peneliti menemukan fosil biji anggur berumur 19 hingga 60 juta tahun di Columbia, Panama, dan Peru. Penemuan ini termasuk contoh tanaman tertua yang diketahui dari keluarga anggur di belahan Bumi bagian barat dan menceritakan beberapa bagian dari kisah evolusi anggur untuk pertama kalinya. Pertukaran anggur-dinosaurus ini dijelaskan lebih rinci dalam sebuah studi yang diterbitkan pada 1 Juli di jurnal Nature Plants.

Fabiany Herrera, salah satu penulis studi ini mengatakan bahwa ini adalah anggur tertua yang pernah ditemukan di belahan dunia ini. Mereka hanya beberapa juta tahun lebih muda ketimbang anggur yang pernah ditemukan di belahan dunia lainnya. Ia juga menambahkan bahwa penemuan ini sangatlah penting. Hal ini dikarenakan anggur benar-benar menyebar ke seluruh dunia saat masa kepunahan dinosaurus.

Pengaturan ulang hutan

Biasanya, jaringan lunak seperti buah-buahan tidak diawetkan sebagai fosil. Biji seringkali menjadi cara ahli paleobotani mempelajari tanaman purba karena lebih mudah menjadi fosil. Biji anggur pertama yang diketahui berusia sekitar 66 juta tahun yang lalu atau ketika asteroid menabrak Bumi dan menyebabkan kepunahan massal. Tak hanya itu, pengaturan ulang hutan juga terjadi dan menyebabkan perubahan komposisi dari tanaman hutan itu sendiri. Tim ini juga beranggapan, jika musnahnya para dinosaurus mungkin membantu untuk merubah hutan.

Dilansir Popular Science, Mónica Carvalho, salah satu penulis studi ini juga mengatakan bahwa binatang besar seperti dinosaurus diketahui untuk mengubah ekosistem yang ada di sekitarnya. Carvalho yang juga menambahkan bahwa mereka berpikir bahwa jika ada dinosaurus besar yang berkeliaran di hutan, kemungkinan besar mereka merobohkan pepohonan. Hal itu juga secara efektif menjaga hutan lebih terbuka daripada saat ini.

Meskipun begitu, tanpa adanya dinosaurus raksasa yang bersembunyi untuk memangkas pohon, beberapa hutan tropis – termasuk hutan-hutan di Amerika Selatan modern – akan menjadi lebih sesak. Lapisan- lapisan pohon pada akhirnya membentuk lapisan bawah dan jadi kanopi. Serta, hutan lebat yang baru ini menjadi tempat yang subur bagi beberapa jenis tanaman.

Herrera mengatakan, pada catatan fosil, mereka mulai melihat lebih banyak tanaman yang menggunakan tanaman merambat untuk memanjat pohon, seperti anggur.

Spesies burung dan mamalia yang beraneka ragam setelahnya mungkin juga membantu dengan menyebarkan biji anggur. Studi pada tahun 2013 menjelaskan bahwa fosil anggur tertua ditemukan di India. Pada saat itu, biji anggur belum ditemukan di Amerika Selatan, tapi Herrera menduga bahwa biji tersebut ada disana.

Dikutip Popular Science, Herrera mengatakan bahwa anggur memiliki catatan fosil yang luas dimulai dari 50 juta tahun yang lalu. Herrera ingin mengungkapkannya, tapi itu seperti mencari jarum di antara tumpukan jerami. Ia juga mengakui bahwa ia telah mencari anggur tertua di belahan Bumi bagian barat sejak jadi mahasiswa S1.

Ilustrasi Anggur Freepik

Benih batu

Pada tahun 2022, Herrera dan Carvalho melakukan kerja lapangan di Andes Kolombia. Carvalho melihat sebuah fosil dan ternyata itu adalah sebuah sisa-sisa biji anggur yang berusia 60 juta tahun. Biji tersebut bukan satu-satunya fosil anggur yang ditemukan di Amerika Selatan. Namun, biji tersebut merupakan yang paling besar di dunia.

Meskipun kecil, tim tersebut menilai dari bentuk, ukuran, dan fitur fisik lainnya. Mereka juga melakukan pemindaian CT di laboratorium yang menunjukan struktur di dalam biji tersebut. Mereka menamakan fosil tersebut Lithouva susmanii – batu anggur Susman – untuk menghormati Arthur T. Susman, pendukung paleobotani (ahli tumbuhan masa lampau) Amerika Selatan di Field Museum.

Gregory Stull, penulis penelitian ini juga mengatakan bahwa spesies baru ini sangatlah penting karena itu mendukung asal-usul Amerika Selatan dari kelompok di mana tanaman anggur berevolusi.

Kerja lapangan tambahan di Amerika Selatan dan Amerika tengah membawa pada deskripsi sembilan spesies baru fosil anggur dari Kolombia, Panama, dan Peru. Fosil-fosil tersebut merupakan kerabat jauh dari anggur yang berasal dari belahan Bumi barat. Beberapa spesies termasuk dua spesies Leea (tanaman Girang atau semacam semak besar) hanya ditemukan di belahan Bumi timur saat ini. Posisi mereka dalam pohon keluarga anggur menunjukkan bahwa perjalanan evolusi mereka cukup penuh tantangan. (NJ)***

 

Sentimen: positif (96.9%)