Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mundur dari pencalonan Presiden AS 2024. Pengumuman mundurnya Joe Biden dalam pencalonan di Pilpres AS disampaikan pada Minggu (21/7) waktu Amerika.

"Rekan-rekan Demokrat,saya telah memutuskan untuk tidak menerima nominasi tersebut dan memfokuskan seluruh energi saya pada tugas saya sebagai presiden selama sisa masa jabatan saya," tulis Biden melalui akun X miliknya seperti dilihat detikcom.

Kini, Biden mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk maju di Pilpres AS 2024. Kamala mengaku terhormat bisa mendapatkan dukungan dari Biden. Dia bertekad bisa mengalahkan Donald Trump dalam gelaran pemilihan Presiden AS mendatang.

"Saya merasa terhormat mendapat dukungan presiden dan niat saya adalah untuk mendapatkan dan memenangkan nominasi ini. Saya akan melakukan segala daya saya untuk menyatukan Partai Demokrat dan menyatukan bangsa kita untuk mengalahkan Donald Trump," katanya.

Berikut profil Kamala Harris, seperti dikutip dari situs resmi White House (Gedung Putih) dan situs Direktori Biografi Kongres Amerika Serikat.

Kamala D. Harris atau Kamala Harris adalah Wakil Presiden Amerika Serikat di masa pemerintahan Presiden Joe Biden. Dia pernah menjabat sebagai Jaksa Distrik San Francisco dan Jaksa Agung California, lalu sebagai Senator Amerika Serikat, kemudian menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat.

Berikut profil singkat Kamala Harris.

Nama: Kamala Devi HarrisTempat, tanggal lahir: Oakland, California, 20 Oktober 1964Rekam pendidikan:
- BA, Howard University, 1986;
- JD, University of California, Hastings College of the Law, 1989.Jenjang karier:
- Diterima di California Bar, 1990;
- Wakil jaksa wilayah, Alameda County, California, 1990 - 1998;
- Pengacara pengelola, Kantor Kejaksaan Wilayah San Francisco;
- Kepala Divisi Anak dan Keluarga Jaksa Kota San Francisco;
- Jaksa wilayah San Francisco 2004 - 2011;
- Jaksa agung California 2011 - 2016;
- Senat Amerika Serikat dari 2017 - 2021;
- Wakil Presiden Amerika Serikat sejak 20 Januari 2021.Wakil Presiden AS Kamala Harris (File photo: Reuters) Foto: dok. Reuters

Shyamala Gopalan adalah seorang ilmuwan kanker payudara yang datang ke Amerika Serikat dari India pada usia 19 tahun dan menerima gelar doktornya pada tahun yang sama saat Kamala lahir, tepatnya pada tahun 1964.

Sedangkan ayahnya, Donald J. Harris, pria kelahiran Jamaika, 23 Agustus 1938, merupakan seorang profesor ekonomi yang mengajar di University of California, Berkeley. Dia meraih gelar doktor di Universitas of California, Berkeley pada tahun 1966.

Sebagai Ketua Senat, Kamala Harris mencetak rekor baru untuk perolehan suara terbanyak yang diberikan oleh seorang Wakil Presiden dalam sejarah, melampaui rekor yang bertahan selama hampir 200 tahun.

Pada tahun 2010, Kamala Harris terpilih sebagai Jaksa Agung California, yang mengawasi departemen kehakiman negara bagian terbesar di negara tersebut. Ia melawan mereka yang memangsa rakyat Amerika, memenangkan penyelesaian ganti rugi sebesar $20 miliar untuk warga California yang rumahnya disita dan penyelesaian ganti rugi sebesar $1,1 miliar untuk mahasiswa dan veteran yang dimanfaatkan oleh perusahaan pendidikan nirlaba.

Dia juga membela Undang-Undang Perawatan Terjangkau di pengadilan dan menegakkan hukum lingkungan.

Lalu, pada tahun 2017, Kamala Harris dilantik menjadi anggota Senat Amerika Serikat, di mana ia memperjuangkan Undang-Undang untuk memerangi kelaparan, memberikan keringanan sewa, meningkatkan perawatan kesehatan ibu, memperluas akses modal bagi usaha kecil, merevitalisasi infrastruktur Amerika, dan memerangi krisis iklim.

Dia juga berupaya menjaga keamanan rakyat Amerika dari ancaman asing dan menyusun Undang-Undang bipartisan untuk membantu mengamankan pemilu Amerika saat bertugas di Komite Intelijen Senat.

(kny/idn)