Sentimen
Negatif (100%)
26 Jul 2024 : 11.06
Informasi Tambahan

Hewan: Anjing

Pengakuan Dosa Israel Penjajah, Telantarkan Pria Down Syndrome yang Diserang Anjingnya

26 Jul 2024 : 11.06 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT - Israel penjajah akui tinggalkan Muhammed Bhar, pria dengan down syndrome yang diserang anjing militer di sebuah gedung hingga tewas.

Pengakuan itu dilayangkan Israel penjajah dua minggu setelah berita kematian Muhammed Bhar disiarkan oleh media setempat.

Tentara Israel awalnya enggan mengakui meninggalkan Bhar yang terluka sendiri di dalam gedung.

Mereka berdalih pada wartawan sedang memeriksa kondisi Bhar yang kemungkinan besar masih di dalam gedung tempatnya diserang anjing militer.

"Pada titik ini, orang tersebut kemungkinan besar masih sendirian di dalam gedung," kata juru bicara tentara Israel dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Middle East Eye, Jumat, 26 Juli 2024.

Namun juru bicara militer Israel mengatakan kepada +972, dan media lainnya akhir pekan ini bahwa tentara meninggalkan seorang pria dengan down syndrome setelah sebuah rudal RPG menghantam tank mereka, melukai tentara dan menewaskan satu orang.

Mereka mengaku 'terpaksa' meninggalkan Bhar karena ada pasukannya yang terluka akibat rudal.

“Pasukan yang merawat orang yang digigit di apartemen harus pergi untuk memberikan perawatan kepada tentara yang terluka,” ujarnya.

Atas tewasnya Bhar, Israel penjajah 'turut prihatin'.

“IDF menyesali kerugian yang dialami warga sipil selama pertempuran," ucapnya.

Kesaksian Keluarga Korban

Nabila Bhar, ibu korban mengatakan bahwa keluarganya dikepung oleh tentara Israel pada 3 Juli 2024.

Militer penjajah kemudian melepaskan anjing ganas yang kemudian menyerang putranya, Bhar hingga terluka.

Nabila mengaku sudah berulang kali memohon untuk membebaskan anaknya karena kondisi Bhar cukup spesial.

Mereka akhirnya membawa Bhar ke ruangan terpisah di mana dia meringis kesakitan.

“Para prajurit kemudian saling memberi isyarat. Seorang dokter yang datang bersama mereka memasuki ruangan, dan Muhammad tiba-tiba terdiam,” ujar ibu korban.

Nabila menyarankan dokter menyuntiknya dengan obat penenang, tapi dia tidak bisa melihat atau mendengarnya setelah itu.

“Saya bertanya kepada tentara itu, 'Di mana Muhammad?' Dia memberitahuku, 'Muhammad sudah tiada.' Saya bertanya lagi, 'Pergi kemana?' Dia menjawab, 'Dia sudah pergi. Tidak ada Muhammad," katanya.

Keluarganya kemudian terpaksa meninggalkan rumah setelah ditodong oleh senjata militer.

Seminggu kemudian, setelah pasukan Israel mundur dari Shujaiya, mereka kembali dan menemukan jenazah Bhar yang membusuk.***

Sentimen: negatif (100%)