PIKIRAN RAKYAT - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, seluruh tahapan penyelenggaraan ibadah haji sudah selesai. Dengan demikian, operasional haji 1445 Hijriah/2024 Masehi, dinyatakan berakhir.

"Allhamdulillah, seluruh fase penyelenggaraan ibadah haji sudah berjalan dengan baik, mulai dari pemberangkatan, puncak haji, hingga pemulangan," ujar Menag, saat memberikan closing statement terkait Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H/ 2024 M, di Media Center Haji PPIH Pusat Kementerian Agama, UPT Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis, 25 Juli 2024.

Dalam waktu dekat, katanya, pihaknya akan menggelar evaluasi sekaligus memulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M. Apalagi, Arab Saudi sudah mengumumkan bahwa kuota haji Indonesia tahun 2025 sebanyak 221.000 jemaah. Oleh karenaa itu, pada awal September 2024, sudah akan dimulai pertemuan persiapan dan rapat dengan perusahaan penyedia layanan (paket, akomodasi, dan konsumsi).

Menag menyebutkan, dari 213.320 kuota haji pada  tahun 2024, sebanyak 213.275 jemaah haji reguler  berangkat ke Arab Saudi, mulai dari 12 Mei-11 Juni 2024. Artinya, hanya 45 kuota yang tidak terserap.

Ia pun bersyukur, pelaksanaan puncak haji di Armuzna (Arafah, Mina, dan Muzdalifah) pada 14-19 Juni 2024, berjalan lancar. "Murur juga berjalan sukses hingga peristiwa 2023 di Muzdalifah tidak terulang," ucapnya.

Sementara itu, mulai 21 Juni-22 Juli 2024, kata Menag, 212.720 jemaah haji yang tergabung dalam 553 kelompok terbang (kloter) telah dipulangkan ke Tanah Air. Hingga akhir operasional, ada 46 jemaah haji yang masih dirawat di Arab Saudi. Jemaah yang sakit tersebut akan terus dipantau oleh Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah. Selama perawatan, jemaah tidak dikenakan biaya.

"Tidak berlebihan, jika disebut Haji 2024 sukses dan jauh lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Ada sejumlah indikator dan kita formulasikan dengan skema 4-3-5, yaitu empat perdana di Haji 2024, tiga pengembangan ekosistem potensi ekonomi haji, dan lima inovasi Haji 2024

Menag menjelaskan, empat hal yang serba perdana pada Haji 2024 yakni sebagai berikut.

1. Layanan fast track diterapkan pada tiga embarkasi. Selain Bandara Seokarno Hatta,  juga diterapkan di Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara Djuanda Surabaya. Mulai tahun ini, 127.073 jemaah haji Indonesia (lebih darii 50%) sudah merasakan kenyamanan layanan fast track.

2. Dalam kuota normal (dan ada kuota tambahan), layanan katering diberikan secara penuh selama jemaah berada di Mekah. Total 17.492.983 boks katering didistribuskan dan dinikmati oleh jemaah selama pra-Armuzna dan pasca-Armuzna. Ini belum termasuk lebih dari 5 juta boks katering yang disiapkan di Madinah dan juga belum termasuk juga layanan konsumsi jemaah selama puncak haji di Armuzna.

3. Dalam sejarah, Indonesia mendapat kuota tambahan hingga 20.000 jemaah. Ini bagian dari upaya lobi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo kepada Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman.

4. Kebijakan murur diterapkan secara terencana dan sistematis. Murur adalah skema pergerakan jemaah dari Arafah (usai wukuf) menuju Muzdalifah (melintas tanpa turun), lalu menuju ke Mina. Ini sebagai ikhtiar agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada tahun 2023 tidak terulang. Ada sekitar 51.899 jemaah yang terdaftar menjalani skema ini, meski dalam realisasinya lebih dari itu. Pada pukul 7.37 waktu Arab Saudi (WAS), seluruh jemaah haji Indonesia di Muzdalifah sudah diberangkatkan ke Mina. Padahal, pada 2023 dengan jumlah jemaah lebih sedikit, proses mobilisasi jemaah berlangsung hingga pukul 13.30 WAS.

Kemudian, Menag menjelaskan soal tiga pengembangan ekosistem potensi ekonomi haji, yaitu sebagai berikut.

1. Ekspor bumbu Nusantara. Tahun 2023, baru 16 ton bumbu Nusantara yang diekspor untuk memenuhi kebutuhan dapur penyedia katering jemaah haji Indonesia. Tahun ini, jumlahnya meningkat lebih darpadai 70 ton. Potensi ke depan masih terbuka lebar, karena kebutuhannya mencapai 300 ton.

2. Pengiriman daging dam petugas dan jemaah dalam bentuk kemasan daging olahan. Tahun ini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi berhasil mengelola 6.755 kambing dam petugas dan jemaah haji. Dari jumlah itu, 2.000 daging kambing  dikirim ke Indonesia dalam bentuk kemasan daging olahan. Dengan kemasan 0,5 kg, diperkirakan akan menjadi 15.000 pack. Sementara itu, daging kambing dam lainnya, didistribusikan melalui Jam'iyyah Khairiyah, yaitu lembaga sosial di Mekah. Hal  itu  menjadi bagian kontribusi penyelenggaraan haji dalam pencegahan stunting. Menag pun berharap, tahun mendatang jumlahnya bisa ditingkatkan.

3. Tahun ini, Indonesia mulai mengggunakan makanan siap saji dalam layanan katering jemaah. Makanan itu didatangkan dari Indonesia. Total ada sekitar 1,7 juta boks yang tahun ini didistribusikan di Mekah dan saat puncak haji di Armuzna. Jumlahnya masih bisa ditingkatkan, karena potensi kebutuhannya bisa mencapai 5-6 juta boks. Makanan siap saji ini memenuhi cita rasa Nusantara.

Lalu, Menag menyebutkan soal lima inovasi yang dilaksanakan pada penyelenggaraan Haji 2024, yaitu sebagai berikut.

1. Transformasi digital dalam rekrutmen petugas. Pendaftaran terbuka dan online, CAT untuk semua petugas, termasuk tenaga pendukung PPIH di Arab Saudi dan mahasiswa Timur Tengah.

2. Aplikasi Kawal Haji memberi ruang bagi jemaah dan keluarga jemaah, bahkan masyarakat umum, untuk menyampaikan keluhan dan aduan jika mengalami masalah. Hasilnya, beragam masalah lebih cepat teridentifikasi dan tertangani.

3. Safari wukuf lansia non-mandiri dan disabilitas dengan persiapan yang lebih matang, baik dari aspek akomodasi, petugas, maupun layanan konsumsi. Total tahun ini ada 293 jemaah haji lansia non-mandiri dan disabilitas yang terfasilitasi dan merasa bersyukur bisa tetap menjalankan wukuf di Arafah di tengah keterbatasan jemaah.

4. Penggunaan IPS (International Patient Summary) atau riwayat kesehatan jemaah haji pada kartu jemaah haji. IPS berisikan resume kesehatan jemaah dari sisi demografi, alergi/intoleransi, pengobatan, penyakit, dan imunisasi/vaksinasi. Dengan informasi ini, layanan kesehatan di Arab Saudi dapat memberikan tindakan medis yang lebih tepat dan terukur.

5. Penyederhanaan proses tunda/batal visa untuk optimalisasi penggunaan kuota haji. Jemaah yang sudah terbit visanya tetapi karena sesuatu hal batal/ditunda, diinput oleh tim Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten/Kota ke dalam Siskohat (Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu), sehingga Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag pusat dapat segera membatalkan dan mengajukan visa penggantinya. Pendekatan ini berhasil mengoptimalkan serapan kuota haji hingga tahun ini hanya tersisa 45 kuota.

Pada kesempatan itu, Menag pun menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas arahan dan dukungannya, sehingga ibadah haji tahun berjalan sukses dan lancar.

"Terima kasih saya sampaikan juga kepada jajaran Komisi VIII DPR yang terus memberikan saran dan masukan bagi perbaikan penyelenggaraan haji di masa mendatang," imbuhnya.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran Kementerian/Lembaga terkait, serta TNI/Polri atas kerja sama dan kontribusinya dalam ikut menyukseskan penyelenggaraan Haji 2024. Dia juga berterima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi yang terlah bekerja sama dengan atas sangat baik sehingga penyelenggaraan ibadah haji berjalan dengan lancar dan baik. Pihaknya pun mengapresiasi atas beragam inovasi yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi.

"Secara khusus, rasa terima kasih saya sampaikan kepada Petugas Haji Indonesia atas dedikasi dan ketulusannya dalam memberikan layanan kepada jemaah. Terakhir, apresiasi saya sampaikan kepada seluruh jemaah haji Indonesia yang tertib sehingga penyelenggaraan ibadah haji berjalan lancar. Semoga semua jemaah memperoleh haji mabrur mabruroh. Saya berharap, jemaah haji bisa memberi warna dalam kehidupan masyarakat yang lebih baik," ujarnya.

Kepada jemaah yang wafat, pihaknya pun mendoakan agar husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran.***