Jakarta, Beritasatu.com - Senator terpilih asal Papua Barat Daya, Mananwir Paul Finsen Mayor angkat bicara terkait kabar Yorrys Raweyai didukung sebagai calon pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Finsen menyebut tidak ada kesepakatan dari para senator asal Papua untuk mendukung Yorrys.

Finsen menyebut pertemuan yang diklaim menjadi momen deklarasi dukungan kepada Yorrys di Jayapura pada Mei lalu, tidak dihadiri oleh seluruh senator terpilih asal Papua. Pertemuan itu hanya dihadiri sekitar belasan dari 24 senator terpilih yang mewakili Papua.

Ia menegaskan kabar adanya dukungan penuh kepada Yorrys menjelang pemilihan ketua DPD itu sebagai klaim sepihak. Justru sebaliknya, sampai saat ini telah ada 11 senator asal Papua yang menyatakan dukungan untuk paket calon pimpinan yang berbeda.

“Ada 11 senator (asal Papua) yang sudah menandatangani pernyataan mendukung AA La Nyalla Mattalitti, Nono Sampono, Elviana, dan Tamsil Linrung sebagai paket pimpinan DPD dari daerah untuk Indonesia,” ucap Finsen saat menemui awak media di Senayan, Jakarta pada Rabu (24/7/2024).

Finsen sendiri merupakan senator dengan suara terbanyak di daerah pemilihan Papua Barat Daya. Ketua Dewan Adat wilayah 3 Doberai itu menegaskan agenda yang dihadiri Yorrys dikemas sedemikian rupa agar terkesan memberi dukungan kepadanya sebagai calon pimpinan DPD.

Pertemuan yang digelar dengan tajuk "MPR for Papua" itu, menurut Finsen sama sekali tidak memunculkan pernyataan dukungan kepada Yorrys. Oleh karena itu, Finsen merasa perlu ada kejelasan mengenai sikap sejumlah senator asal Papua jelang pemilihan Ketua DPD periode mendatang.

Finsen sendiri mengungkap alasannya mendukung paket pimpinan yang diketuai oleh La Nyalla Mattalitti serta Nono Sampono sebagai salah satu wakil. Ia menilai kedua sosok yang ia dukung terbukti memiliki dukungan penuh bagi pengembangan dan pembangunan di Papua.

“Selama ini sudah banyak kerja-kerja dari unsur unsur pimpinan yang kami pilih ini, terutama dalam hal berpihak kepada kita mendukung pembangunan (Papua). Karena sudah banyak hal yang telah dilakukan oleh tiga pimpinan ini,” ujarnya.

Finsen mencontohkan adanya peran Nono dalam mediasi antara Majelis Rakyat Papua dan PT Freeport Indonesia beberapa waktu lalu. Ketika itu terdapat sengketa mengenai pembayaran pajak air permukaan yang menjadi kewajiban Freeport.

Selain peran tersebut, Finsen menyoroti adanya pengembangan infrastruktur yang didukung oleh La Nyalla di Papua. Salah satunya, pembangunan SMK Papua Bangkit yang memiliki jurusan pertambangan dan migas di Sorong, Papua Barat Daya.