Sentimen
Netral (99%)
23 Jul 2024 : 15.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pyongyang, Washington

Tokoh Terkait

Korut Tegaskan Tak Peduli Siapa Pun Pemenang Pilpres AS

23 Jul 2024 : 15.09 Views 4

Detik.com Detik.com Jenis Media: Internasional

Laporan KCNA dirilis setelah Trump, dalam pidatonya di Konvensi Nasional Partai Republik pekan lalu, mengklaim dirinya menghentikan peluncuran rudal Korut dan menyebut Kim Jong Un "merindukan" dirinya. Trump juga menegaskan akan meningkatkan hubungan dengan Pyongyang jika kembali ke Gedung Putih.

"Tapi ketika kami kembali, saya akan akrab dengannya. Dia juga ingin melihat saya kembali. Saya pikir dia merindukan saya jika Anda ingin tahu kebenarannya," ucap Trump dalam pidatonya pekan lalu.

KCNA dalam laporannya menekankan jika Trump dalam pidatonya baru-baru ini mengklaim dirinya akrab dengan Kim Jong Un dan mengakui bahwa "menyenangkan bisa akrab dengan seseorang yang memiliki banyak senjata nuklir".

Meskipun mengakui upaya Trump membangun hubungan antara Washington-Pyongyang selama masa kepresidenannya tahun 2017-2021 lalu, tulisan kolom KCNA itu juga menyebut Trump tidak memberikan "perubahan substansial".

"Memang benar bahwa Trump, ketika dia menjabat presiden, berusaha untuk mencerminkan hubungan pribadi yang khusus (dengan Kim Jong Un)," sebut tulisan kolom KCNA itu. "Tetapi dia tidak membawa perubahan positif yang substansial," imbuh tulisan kolom tersebut.

Ditekankan juga oleh KCNA bahwa arah kebijakan publik dan "perasaan pribadi" harus "dibedakan secara tegas".

Pakar Sebut Korut Sebenarnya 'Benar-benar Peduli' pada Pilpres AS

Hal itu merujuk pada penyebutan khusus oleh KCNA mengenai komentar Trump soal senjata nuklir Korut dan diakhiri dengan pernyataan bahwa hubungan masa depan bergantung pada AS.

"Tampaknya perkataan Trump baru-baru ini memiliki dampak yang sangat langsung. Logikanya bahwa 'kita perlu berbicara dengan Kim Jong Un, yang memiliki banyak senjata nuklir' dari sudut pandang Pyongyang sama dengan mengakui Korea Utara sebagai negara nuklir dan bertujuan untuk melakukan suatu bentuk pengendalian senjata nuklir," sebut Hong Min.

Disebutkan juga bahwa dirilisnya tulisan kolom "level rendah" dibandingkan pernyataan resmi level pemerintah oleh Korut, dimaksudkan untuk menjauhkan Kim Jong Un dari kritikan yang dilontarkan media pemerintah Pyongyang itu terhadap AS dan ekspresi kekecewaan terhadap Trump.

"Tulisan komentar ini adalah bukti bahwa Korea Utara kemungkinan besar menaruh perhatian besar terhadap wacana di Washington saat ini, dan membuka kemungkinan bahwa hubungan tersebut akan berubah drastis jika Trump kembali menjadi presiden," ucap Hong Min dalam analisisnya.


(nvc/ita)

Sentimen: netral (99.6%)