Protes Dukungan Senjata AS ke Israel Penjajah, Ratusan Aktivis Yahudi Ditangkap
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional
PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah aktivis yang berasal dari Yahudi beramai-ramai melakukan protes terhadap serangan Israel penjajah kepada Palestina. Akibat kejadian tersebut, para aktivis ditangkap kepolisian Amerika Serikat.
Protes tersebut berlangsung sejak Selasa, 23 Juli 2024 waktu setempat. Rombongan tersebut menyerukan dukungan besar untuk Gaza dengan meneriakan 'biarkan Gaza hidup'.
Hentikan Dukungan terhadap Israel PenjajahSelain itu, rombongan aktivis tersebut juga menggunakan atribut yang mendukung Gaza dan melawan tindakan yang selama ini dilakukan Israel penjajah.
Aksi protes yang dipimpin oleh Jewish Voice for Peace (JVP) itu semakin tak terkendali. Polisi kemudian menetapkan zona tertutup dan menangkap ratusan demonstran yang menolak untuk meninggalkan tempat tersebut.
Demonstrasi di Capitol Hill terjadi sehari sebelum Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato. Selama lebih dari 9 bulan terakhir, pemerintahan Netanyahu telah menjadi saksi dari krisis kemanusiaan yang tragis di Gaza, yang menyebabkan banyak kematian dan kehancuran.
Ahli dan aktivis hak asasi manusia telah mengeluarkan peringatan serius tentang situasi ini, bahkan menyebutnya sebagai 'genosida' terhadap rakyat Palestina di wilayah tersebut.
Sejak perang dimulai, serangan Israel penjajah telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina, banyak dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Meski demikian, pemerintah AS tetap tidak berkompromi dan memilih tetap pada pendiriannya untuk selalu memberikan dukungannya terhadap Israel.
400 Orang DitangkapSetelah protes itu dilakukan, polisi langsung memperingatkan para demonstran untuk segera pergi meninggalkan ruangan. Namun, sejumlah aktivis menolak dan tetap memilih untuk meneriakan dukungan mereka terhadap masyarakat di Gaza.
Petugas terus menahan para aktivis dan membawa mereka ke lift dari rotunda dan ke ruang bawah tanah Kongres. Banyak demonstran yang kemudian diikat dengan tali terus meneriakkan, "Hentikan mempersenjatai Israel" dan "Bebaskan, bebaskan Palestina."
Berdasarkan laporan, JVP mengatakan 400 orang ditangkap, tetapi polisi belum merilis angka resmi. Penangkapan aktivis tersebut tidak akan mengubah pandangan dan usaha para aktivis untuk terus memperjuangkan kebebasan di Gaza. Sebab, aksi ini juga merupakan reaksi terhadap kepolisian AS yang mulai membungkam suara-suara dukungan terhadap Palestina.
Kepolisian AS melakukan pembelaan terhadap kejadian penangkapan terhadap aktivis itu. Mereka mengaku bahwa aksi yang dilakukan oleh para aktivis ini dilakukan di tempat yang dilarang untuk melakukan aksi
"Kami menangkap sekelompok orang yang berdemonstrasi secara ilegal di dalam Cannon Rotunda. Demonstrasi tidak diperbolehkan di dalam Gedung Kongres," kata Kepolisian Capitol dalam sebuah pernyataan. (Naufal Rafif Teddyantho)***
Sentimen: negatif (98.4%)