Pilgub Sulsel Mengarah Kotak Kosong, Pengamat: Tidak Ada Jaminan Menang
Fajar.co.id Jenis Media: Politik
Menurutnya Parpol masih sangat kemungkinan berubah meskipun tentu kecenderungannya kecil karena mulai mengerucut. Meskipun begitu, Sukri Tamma menegaskan jika pun Pilgub Sulsel mengarah ke kotak kosong hal itu tidak menjamin kemenangan bagi Paslon yang bertarung.
Sukri berkaca pada Pilwalkot Makassar 2018 lalu. Di mana kotak kosong berhasil mengalahkan Paslon Munafri Arifuddin dan Andi Rachmatika Dewi.
"Jika kemudian satu calon lawan kotak kosong yang jadi, maka belum tentu jadi pemenang, karena Makassar paling tidak memberikan contoh bagaimana kemudian calon tunggal dikalahkan oleh kotak kosong," bebernya.
Misalnya di Pilgub Sulsel skema kotak kosong, Sukri Tamma menegaskan itu belum jaminan menang, meskipun tidak ada lawan yang akan mengcounter apapun yang dilakukan kandidat yang bertarung.
"Tetapi sekali lagi Makassar mengajarkan bahwa hak seperti itu menimbulkan sentimen masyarakat tertentu yang barangkali dengan kotak kosong yang kemudian menumbuhkan rasa kebersamaan "memberikan perlawanan" dari kotak kosong,"ujarnya.
Meskipun kata dia, apa yang terjadi di Makassar dulu bukan dipengaruhi satu alasan saja, ada gerakan yang menginisiasi kemudian dan ada kelompok mengambil keuntungan dalam mendukung kotak kosong tersebut.
Apalagi saat sentimen masyarakat menuju kotak kosong ada beberapa dinamika yang sebelumnya terjadi, seperti pembatalan PTUN waktu itu pasangan Danny Indira yang terbukti bersalah.
"Tetapi ada dinamika sebelumnya yang membuat barangkali waktu itu pendukung pasangan kemudian merasa kecewa dan mencoba untuk mengakumulasi kekecewaan itu dan merepresentasikan pilihan untuk kotak kosong," jelasnya.
Sentimen: positif (88.6%)