Sentimen
Positif (91%)
24 Jul 2024 : 15.57
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Kasus: korupsi

Partai Terkait

Gagal Lolos ke Senayan, Johan Budi Maju Capim KPK 2024-2029

Bisnis.com Bisnis.com Jenis Media: Metropolitan

24 Jul 2024 : 15.57

Bisnis.com, JAKARTA – Politisi PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi Sapto Pribowo maju sebagai calon pimpinan lembaga tersebut periode 2024-2029.

Johan adalah politikus PDIP yang gagal lolos pada Pilihan Legislatif (Pileg) 2024 lalu. Ia menjadi salah satu dari 236 orang pendaftar calon pimpinan KPK yang dinyatakan lolos seleksi administrasi oleh panitia seleksi (pansel) siang ini, Rabu (24/7/2024).

Berdasarkan dokumen pengumuman hasil seleksi administrasi calon pimpinan KPK, anggota DPR Komisi III periode 2019-2024 itu dinyatakan lolos seleksi administrasi dan akan mengikuti sejumlah rangkaian seleksi selanjutnya.

Beberapa nama lain yang juga dinyatakan lolos seperti jurnalis senior Budiman Tanuredjo, mantan Menteri ESDM Sudirman Said, Inspektur Utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) I Nyoman Wara dan masih banyak lagi. 

Sementara itu, KPK menyebut delapan orang dari internal juga maju pada seleksi calon pimpinan periode 2024-2029. Dua orang di antaranya merupakan pimpinan saat ini, Nurul Ghufron dan Johanis Tanak. 

Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto menyebut ada delapan insan lembaga antirasuah yang dinyatakan lolos seleksi administrasi sebagaimana pengumuman panitia seleksi (pansel) siang ini, di Kementerian Sekretariat Negara (Setneg). 

"Berdasarkan pengumuman yang telah disampaikan oleh pansel capim KPK, terkonfirmasi ada delapan insan KPK yang turut mendaftar sebagai capim KPK," jelasnya kepada wartawan di Gedung Merau Putih KPK, Jakarta, Rabu (24/7/2024). 

Delapan orang calon pimpinan KPK yang berasal dari insan KPK saat ini yaitu:

1. Fungsional Analisis Pemberantasan Korupsi Direktorat Gratifikasi dan Pelayanan Publik KPK Anna Devi;

2. Sekretaris Jenderal KPK Cahya Hardianto Harefa;

3. Kepala Satgas Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK Dian Patria;

4. Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK Didik Agung Widjanarko;

5. Wakil Ketua KPK Johanis Tanak;

6. Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron;

7. Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan;

8. Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana. 

Adapun pansel calon pimpinan dan dewas KPK hari mengumumkan bahwa sebanyak 236 orang pendaftar calon pimpinan dan 146 orang calon dewas lembaga tersebut dinyatakan lulus seleksi administrasi. 

Proses seleksi administrasi itu merupakan tahapan selanjutnya usai masa pendaftaran dibuka dari 26 Juni sampai dengan 15 Juli 2024. Usai masa pendaftaran ditutup, pansel mencatat terdapat masing-masing 318 orang pendaftar calon pimpinan serta 207 pendaftar calon dewas KPK periode 2024-2029.

Artinya, dari total jumlah pendaftar itu, hanya 74% pendaftar calon pimpinan dan 71% calon dewas KPK yang lulus seleksi administrasi.

Ketua Pansel KPK Muhammad Yusuf Ateh menyebut jumlah dan persentase pendaftar yang lulus seleksi administrasi pada periode ini mengalami kenaikan dari periode sebelumnya. 

"Pada seleksi tahun 2019, dari jumlah pendaftar sebanyak 376 orang yang dinyatakan lulus seleksi administrasi sebanyak 192 orang (51%)," terangnya dikutip dari siaran pers, Rabu (24/7/2024). 

Adapun dari 236 pendaftar calon pimpinan yang lolos seleksi administrasi, 221 orang berjenis kelamin laki-laki dan 15 orang perempuan. Sementara itu, dari total 146 pendaftar calon dewas, 130 orang berjenis kelamin laki-laki dan 16 orang perempuan. 

Berdasarkan profesinya, kalangan akademisi paling banyak menjadi pendaftar dan lolos seleksi administrasi calon pimpinan KPK. Totalnya ada sebanyak 50 orang akademisi lolos seleksi administrasi.

Kemudian, diikuti oleh BUMN (6), hakim (17), jaksa (11), polisi (16), lembaga negara lain (4), PNS (26), praktisi (36), swasta (12), TNI (3), auditor (39), LSM (8) dan lain-lain (8). 

Hal yang sama juga berlaku untuk calon dewas KPK yang lolos seleksi administrasi, di mana akademisi mendominasi hingga 28 orang. Profesi lain meliputi BUMN (2), hakim (26), jaksa (7), polisi (7), lembaga negara lain (1), PNS (17), praktisi (12), swasta (11), TNI (1), auditor (19), LSM (1) dan lain-lain (14).

Sentimen: positif (91.4%)