Pedagang Tanah Abang Kena Prank Isu Razia, Ini Kata Pengusaha Tekstil
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha pertekstilan nasional merespons kabar pedagang di Pasar Tanah Abang dibuat kocar-kacir oleh isu razia besar-besaran atas barang impor. Pemerintah pun diminta bijak.
Sebagai informasi, beredar kabar di media sosial, pusat perbelanjaan seperti Pasar Tanah Abang hingga ITC Mangga Dua, dirazia karena menjual barang-barang impor. Diduga, isu ini berawal dari rencana pemerintah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Impor Ilegal demi memberantas impor ilegal yang merugikan industri fashion tanah air.
Terlihat dari video-video beredar di media sosial Tik-Took, orang-orang di Pasar Tanah Abang tergesa-gesa mau menutup toko. Seseorang di dalam video bertanya kenapa para pedagang panik dan menanyakan siapa yang razia. Sebab, di dalam video tersebut, tidak terlihat siapa yang melakukan razia, namun pedagang sudah terlanjur panik.
Lalu, pantauan CNBC Indonesia di Lantai 3 Blok A Pasar Tanah Abang, Kamis (18/7/2024) pukul 11.20 WIB, pedagang tergesa-gesa menutup tokonya karena tiba-tiba da yang menyerukan "Razia...Razia". Tak jelas dari mana sumbernya, yang pasti cukup ampuh membuat pedagang di situ kocar-kacir langsung menutup toko. Namun ternyata, siang itu tak terlihat ada petugas melakukan razia, alias kena prank.
"Itu masalahnya. Karena Satgas yang dibentuk pemerintah itu biasanya menyasar yang hilir-hilir. Masalah yang di hilir, bukan di hulu. Kan masalah hulu perdagangan impor ini adalah importir. Dan importir itu tidak mungkin bisa memasukkan barang secara ilegal tanpa bantuan oknum pejabat," katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (19/7/2024).
"Ini yang harus dituntaskan, harus sampai ke sana. Kalau pedagang kecil, ya kita seperti memvonis orang-orang kecil . Mereka mencari nafkah dari dagangan yang nggak seberapa, jadi di mana rasa kemanusiaan kita. Kita mesti menyelesaikan masalah itu dari hulunya, jangan dari hilir. Ini yang sering terjadi dari temperamentalnya satgas-satgas, dari dulu yang ditindak orang-orang kecil gitu," tukas Danang.
Ke depan, ujarnya, pemerintah harus melakukan perbaikan.
"Sama seperti ketika pembersihan trotoar dari para pedagang kaki lima. Yang ditindak para pedagangnya saja, tapi yang memberikan fasilitasi mereka berdagang di situ kan tidak ditindak, Dan itu justru oknum-oknum yang terkait dengan pemerintah daerah, itu tidak ada penindakan yang serius ke situ," ucapnya.
Foto: Penjual sepatu merapihkan dagangannya sebelum menutup toko di Blok A asar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (18/7/2024). Sejumah pedagang Blok A Pasar Tanah Abang khususnya di lantai 3 Blok A mengaku tengah dilanda kepanikan karena khawtir akan adanya razia barang impor. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Penjual sepatu merapihkan dagangannya sebelum menutup toko di Blok A asar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (18/7/2024). Sejumah pedagang Blok A Pasar Tanah Abang khususnya di lantai 3 Blok A mengaku tengah dilanda kepanikan karena khawtir akan adanya razia barang impor. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
"Ini sama dengan Satgas yang dibentuk untuk mengatasi masalah banjir impor tekstil dan garmen ini. Kita berharap betul agar niatan terbentuknya satgas ini benar-benar mengatasi permasalahan mulai dari awal, mulai dari hulu. Bukan sekedar di hilir-hilir. Paradigma berpikir ini yang harus kita camkan untuk masa depan nanti," cetus Danang.
Seperti diketahui, Pemerintah tengah merancang pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Impor Ilegal. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menargetkan, Satgas itu dapat terbentuk hari ini, Jumat (19/7/2024).
(dce/dce)
Sentimen: negatif (99.7%)