Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Institusi: Universitas Indonesia
Tokoh Terkait
joko widodo
Lodewijk Freidrich
Ring 1 Prabowo Masuk Kabinet Jokowi, Transisi atau Barter Pilkada Jateng?
Bisnis.com Jenis Media: Nasional
Bisnis.com, JAKARTA -- Keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto, Thomas Djiwandono resmi menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II, Kamis (18/7/2024).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Thomas bersama dengan dua wakil menteri (wamen) lainnya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dan Wakil Menteri Investasi Yuliot di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Thomas dan Sudaryono adalah dua orang penting di lingkaran Prabowo Subianto. Thomas adalah keponakan sekaligus Bendahara Partai Gerindra. Sementara itu, Sudaryono merupakan bekas asisten pribadi Prabowo. Ia menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
Pelantikan itu juga dihadiri oleh sejumlah pejabat negara di antaranya seperti Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar serta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, Prabowo tiba di dalam ruang pelantikan ketika ketiga wamen sudah berdiri di tempat pengambilan sumpah jabatan.
Sebelumnya, sejumlah menteri lain telah tiba terlebih dulu seperti di antaranya Menko Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ATR/Kepala BPN Agus Yudhyono serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Sesampainya Prabowo di ruangan, ketiga wamen langsung menghampirinya untuk bersalaman.
Seperti diketahui, Prabowo merupakan paman dari Thomas sekaligus ketua umum partai yang menaunginya dan Sudaryono. Tak lama kemudian, Presiden Jokowi tiba di ruang pelantikan.
Ketiganya langsung disumpah untuk mengemban amanah jabatan untuk sekitar tiga bulan terakhir masa pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
"Menimbang, mengingat, memutuskan, menetapkan, mengangkat wakil menteri negara Kabinet Indonesia Maju dalam sisa masa jabatan masing-masing [...] Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, Thomas A. M Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan, Yuliot selaku Wakil Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal," demikian bunyi surat keputusan presiden yang dibacakan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/7/2024).
Usai pelantikan, Thomas dan Sudaryono lalu bersalaman dengan Presiden Jokowi, Wakil Presiden Maruf Amin serta sejumlah pejabat negara yang hadir. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang hadir pada acara tersebut, turut menyalami Yuliot, Sudaryono dan Thomas.
Bahkan bekas pejabat Bank Dunia itu sengaja berhenti sejenak untuk langsung berfoto dengan Thomas ketika proses salam-salaman masih berlangsung. Tidak lama kemudian, foto itu langsung diunggah Sri Mulyani ke laman Instagram pribadinya.
Saat memberikan keterangan kepada wartawan, putra dari mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Sudrajad Djiwandono itu menyebut, tugas intinya di Kementerian Keuangan adalah mengawal APBN 2025.
Seperti diketahui, rancangan APBN 2025 masih dibentuk oleh pemerintahan saat ini, kendati akan menjadi APBN pertama pemerintahan Prabowo. "Tugas saya adalah supaya semua hal yang menyangkut anggaran terutama dari 2025 itu selaras dengan apa yang sudah dicetuskan oleh pemerintahan sekarang, dan tentunya program-program presiden terpilih ke depan," pungkasnya.
Sudaryono Batal Jadi CagubSementara itu, Wamentan Sudaryono menyampaikan, program pangan di era Presiden Jokowi itu akan dilanjutkan pada pemerintahan presiden terpilih, Prabowo Subianto.
"Dan tentunya akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan oleh presiden terpilih kita, pak Prabowo Subianto dalam kaitannya kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan bagi bangsa kita," katanya pada kesempatan yang sama.
Di sisi lain, pria asal Grobogan itu juga menyebut penugasan baru kepadanya di Kabinet Indonesia Maju secara otomatis membuatnya tidak lagi masuk dalam bursa calon gubernur Jateng.
Padahal, nama Sudaryono telah lama digadang-gadang sebagai calon gubernur Jawa Tengah. Sudaryono bahkan sangat intensif melakukan sosialisasi politik. Saat lebaran tahun ini misalnya, foto-fotonya mejeng di seluruh penjuru Jawa Tengah hingga dipasang di kaca angkutan umum.
"Tentu dengan penugasan yang baru ini untuk pilkada Jawa Tengah saya sudah mendapatkan instruksi untuk tidak maju di pilkada Jawa Tengah dan fokus untuk membantu Menteri Pertanian dan membantu Presiden serta Wakil Presiden, pak Jokowi beserta pak Kiai Maruf Amin," ujarnya kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/7/2024).
Menurutnya, tugas sebagai Wamentan tidak ringan. Oleh sebab itu, dia bakal fokus mengemban amanah baru itu dan memastikan partainya akan mengusung orang lain.
"Saya nyatakan, saya tidak, partai Gerindra tidak mengusung saya, dan saya tidak berkampanye untuk gubernur lagi," tegasnya.
Meski demikian, mantan asisten pribadi (aspri) Prabowo itu tidak mengetahui siapa yang akan resmi diusung Gerindra pada Pilgub Jateng 2024.
Seperti diketahui, beberapa nama diketahui masuk radar Gerindra untuk diusung sebagai calon kepala daerah periode 2024–2029 mendatang. Misalnya, Kapolda Jateng Ahmad Luthfi serta Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
"Kita tunggu tanggal mainnya," katanya saat ditanya perihal dua nama tersebut.
Pria yang juga berkarier sebagai pengusaha itu lalu meyakini Koalisi Indonesia Maju yang mengusung presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming akan kompak dalam Pilgub Jateng 2024.
"Saya sebagai ketua Gerindra Jawa Tengah meyakini KIM ya, Koalisi Indonesia Maju di Jawa Tengah akan kompak untuk dalam rangka mengusung calon gubernur. Nah keputusannya seperti apa, saya kira kita mesti tunggu, ya enggak lama lagilah sebulan lagi sudah keliatan nama-namanya," kata Sudaryono.
Peta Politik Jateng Berubah?Di sisi lain, Partai Golkar menyebut bahwa peta politik di Pilkada Jawa Tengah berubah usai Ketua DPD Jateng Partai Gerindra Sudaryono dilantik sebagai Wakil Menteri Pertanian (Wamentan).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan bahwa kandidat di Pilgub Jateng kini mengerucut kepada sosok Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Eks Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen.
“Yang menarik katanya Pak Sudaryono itu mundur dari pencalonan sebagai bakal calon gubernur. Ini peta politiknya akan berubah,” katanya dalam konferensi pers di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Kamis (18/7/2024).
Lodewijk kemudian membandingkan hasil survei elektabilitas tokoh-tokoh tersebut. Menurutnya, sebagai anggota Polri aktif yang belum bekerja untuk politik, Ahmad Luthfi memiliki perolehan suara yang terbilang tinggi ketimbang nama lainnya.
Selain itu, dia juga menyoroti nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep. Selain Jateng, nama Kaesang digadang-gadang mencalonkan diri di Pilkada Jakarta.
“Kita lihat ada Pak Kaesang apa bisa ke sana, atau ada calon lain yang kita akan tawarkan untuk Jateng. Jadi kita tunggu beberapa hari ini. Perkembangan Jakarta dan Jawa Tengah memang menarik,” pungkasnya.
Jokowi Menyenangkan PrabowoSementara itu, pengamat politik dari Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI), Hurriyah mengungkapkan bahwa pelantikan dua orang penting di lingkaran Prabowo di kabinet Jokowi perlu dibaca dalam dua konteks.
Pertama, Jokowi sedang berusaha menyenangkan Prabowo dalam rangka mengamankan koalisi politik yg terbangun lewat pasangan Prabowo-Gibran saat pilpres lalu.
Saat ini, posisi politik Jokowi mulai rentan karena akan berakhir masa jabatan. "Penunjukkan TD memberi sinyal bahwa Jokowi bersedia memberikan sebanyak mungkin ruang untuk Prabowo dan orang-orangnya sehingga Prabowo nantinya bisa melakukan hal yang sama bagi Jokowi dan orang-orangnya."
Kedua, penunjukkan ini memperlihatkan bahwa politik kekerabatan dan dinasti semakin menguat dalam pemilu dan pemerintahan di Indonesia. Jokowi ingin mengajak Prabowo "join the caravan" dalam praktik tersebut. Apalagi, menurutnya, praktik kekerabatan memang sudah ada dalam internal partai Gerindra (seperti juga parpol lainnya).
"Isu kapasitas menjadi terpinggirkan ketika cara-cara dinastik menjadi prioritas utama untuk memilih atau mencalonkan seseorang dalam jabatan publik."
Sentimen: positif (100%)