Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Tel Aviv
Kasus: kebakaran, pembunuhan
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Siaga Perang Baru Arab Pecah, Hizbullah Ngamuk ke Israel
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memperingatkan akan menyerang sasaran baru di Israel. Ini menjadi ancaman baru kelompok yang didukung Iran itu, jika banyak warga sipil Lebanon terbunuh karena serangan Tel Aviv.
Perlu diketahui, saat ini Hizbullah dan Israel hampir setiap hari saling baku tembak. Hizbullah merupakan sekutunya Hamas dalam perang Gaza, yang berlangsung sejak Oktober, di mana serangannya ke Israel dilakukan untuk mendukung pembebasan Palestina.
"Jika musuh terus menargetkan warga sipil seperti yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir, maka hal ini akan mendorong kita untuk menargetkan daerah-daerah yang belum kita targetkan hingga saat ini," tegas Nasrallah, dikutip AFP, Rabu (17/7/2024).
Sebelumnya, Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan serangan Israel di selatan menewaskan lima orang, termasuk tiga anak Suriah, pada hari Selasa. Sebagai tanggapan, Hizbullah mengatakan mereka meluncurkan roket Katyusha ke Israel utara.
Pembunuhan anak-anak itu dilaporkan kala mereka sedang bermain di depan rumah. Badan anak-anak PBB, UNICEF, menggambarkan peristiwa ini sebagai tindakan yang "mengerikan".
"Israel harus tahu tentang konsekuensi invasi apa pun ke Lebanon," tambahnya lagi.
"Israel akan dibiarkan tanpa tank jika konflik besar-besaran meletus," ujarnya.
Nasrallah, berbicara pada peringatan Asyura Muslim Syiah, juga berjanji untuk membantu ribuan warga Lebanon yang rumahnya hancur akibat kebakaran lintas perbatasan.
"Kami meyakinkan warga yang rumahnya hancur seluruhnya atau sebagian bahwa kami akan bekerja sama dengan Anda, bahu membahu... kami akan membangun kembali rumah kami," katanya.
Sejak Oktober, kekerasan lintas batas telah menewaskan 511 orang di Lebanon, sebagian besar adalah pejuang tetapi juga termasuk setidaknya 104 warga sipil. Di pihak Israel, 17 tentara dan 13 warga sipil tewas, menurut pihak berwenang.
Kekerasan tersebut, yang sebagian besar terjadi di wilayah perbatasan, telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya konflik besar-besaran antara kedua pihak yang bertikai. Militer Israel mengatakan bulan lalu bahwa rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui dan divalidasi.
(sef/sef)
Sentimen: negatif (98.5%)