Sentimen
Negatif (64%)
17 Jul 2024 : 09.44
Tokoh Terkait

Diumumkan Siang Ini, Suku Bunga BI Diproyeksi Tetap 6,25 Persen

17 Jul 2024 : 16.44 Views 3

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com- Ekonom senior dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan di angka 6,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 16-17 Juli 2024. Kondisi tersebut mengacu pada indikator perekonomian dalam negeri dan perekonomian dunia.

Menurut Ryan, BI harus bersabar menurunkan BI rate ke 6% lantaran bank sentral Amerika Serikat atau The Fed masih menahan suku bunga acuannya tetap di level 5,25-5,50% karena inflasi tahunan berkisar 3,1% masih di atas target 2%.

"Dengan pertimbangan utama untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah terutama terhadap dolar AS menuju target asumsi APBN 2024, pilihan logis, taktis, dan forward looking adalah BI seyogyanya mempertahankan BI rate tetap di level 6,25% seraya menanti keputusan The Fed yang kemungkinan memangkas suku bunga pada September," ucap Ryan pada Rabu (17/7/2024) dikutip Investor Daily.

Dari dalam negeri, inflasi relatif terkendali dan berada di rentang target BI sebesar 2,5% +/- 1. Sedangkan indikator makroekonomi lainnya masih terjaga baik. Namun, tekanan eksternal, seperti risiko geopolitik dan era suku bunga tinggi dalam jangka waktu lama (higher for longer), maka pilihan terbaik saat ini adalah BI rate tetap di level 6,25%.

"Jika melihat inflasi terkendali dan penguatan rupiah, BI punya ruang (tetapi terbatas) untuk menurunkan suku bunga ke level 6%. Namun, urgensi menguatkan rupiah secara konsisten masih dibutuhkan, sekaligus untuk menarik dana asing masuk ke dalam negeri (capital inflows)," terang Ryan.

Sebelumnya Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menyarankan agar BI menahan suku bunga acuan di angka 6,25%. Namun, kalangan pengusaha juga memahami bahwa bank sentral juga harus mengantisipasi dampak gejolak perekonomian dunia ke perekonomian dalam negeri.
 

Sentimen: negatif (64%)