Sentimen
Positif (99%)
17 Jul 2024 : 06.06
Informasi Tambahan

Kab/Kota: London

Tokoh Terkait

Emas Cetak Rekor Lampaui US$ 2.460 karena Harapan The Fed Turunkan Suku Bunga

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

17 Jul 2024 : 06.06

Chicago, Beritasatu.com - Harga emas melonjak cetak rekor pada Selasa (16/7/2024) karena meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed pada September sehingga mendorong permintaan logam mulia.

Harga emas berjangka naik 1,6% ke level penutupan tertinggi sepanjang masa pada US$ 2.467,8 per ons, setelah mencapai rekor intraday baru di US$ 2.474,5 selama sesi tersebut. Sejak awal 2024 hingga kini, harga emas berjangka naik lebih 19%.

Sementara harga emas di pasar spot melonjak 1,9% menjadi US$ 2.468 per ons. Data London Stock Exchange Group (LSEG) menunjukkan pencapaian itu adalah harga tertinggi sepanjang masa sejak 1968, tanpa penyesuaian inflasi.

Harga emas mencapai rekor awal tahun ini sebelum turun karena prospek suku bunga tinggi sehingga mengurangi antusiasme investor. Namun, minat terhadap aset tersebut meningkat setelah data inflasi lebih rendah pada Juni dan beberapa komentar dovish baru-baru ini dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell soal penurunan suku bunga. 

Pelemahan dolar juga mendukung permintaan emas. Pada Selasa, dolar AS kembali bangkit setelah jatuh ke level terendah dalam 5 minggu.

“Minat untuk buy on weakness tetap ada di tengah sentimen kuat emas, yang menjadi alasan pasar cepat menguat,” kata analis UBS, Joni Teves dilansir CNBC International.

Dengan pasar di atas level psikologis US$ 2400, kata dia, risikonya condong ke arah positif. “Kami pikir ada ruang bagi investor untuk membangun eksposur emas,” kata dia.

Emas ke rekor tertinggi pada paruh pertama 2024 karena lonjakan permintaan bank sentral di seluruh dunia menyusul meningkatnya risiko geopolitik global. Menurut UBS, pembelian emas batangan oleh bank sentral adalah yang tertinggi sejak akhir 1960-an.

Sentimen: positif (99.6%)